Mohon tunggu...
Andy Naburju
Andy Naburju Mohon Tunggu... -

Diberkati untuk menjadi berkat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempelajari Firman Tuhan (Alkitab, Secara Khusus)

13 Januari 2011   02:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:39 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alkitab adalah firman Allah yang berotoritas dalam hidup orang percaya. Melalui Alkitab, Allah menyatakan diri dan kehendakNYA. Ia adalah sumber makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh ke arah keserupaan dengan Kristus (1Ptr. 2:2, Ef. 4:13-15), Mat.4:4). Itu sebabnya orang percaya perlu membaca Alkitab, merenungkannya, serta menaatinya dalam hidup sehari-hari.

Sebagaimana tulisan yang diilhamkan Allah, Alkitab memiliki empat manfaat (menurut 2 Timotius 3:16-17) : Pertama, mengajarkan kebenaran tentang Allah dan karyaNYA, tentang manusia, dan tentang dunia dan kehidupan kita dalam dunia. Kedua, menyatakan kesalahan pengajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran. Ketiga, memperbaiki kelakuan yang salah. Keempat, mendidik orang dalam kebenaran, sehingga mereka yang taat dimampukan untuk hidup sesuai dengan kebenaran. Keempat manfaat ini adalah untuk memperlengkapi tiap orang percaya melakukan perbuatan baik.

Alkitab terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru. Di satu sisi Alkitab merupakan tulisan manusia karena menggunakan bahasa dan budaya para penulisnya, serta dipengaruhi latarbelakang penulisnya. Di sisi lain Alkitab merupakan tulisan Allah karena penulisnya menulis atas dorongan Roh Kudus (2 Petrus 1:20-21).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari Alkitab :

Teks dan Konteks

Kita perlu mempelajari Alkitab sesuai dengan konteks sejarahnya. Hal ini penting karena Allah berbicara secara khusus dengan berita yang khusus kepada setiap orang pada zamannya. Itu sebabnya kita perlu mengetahui apa maksud Allah kepada pembaca semula, sebelum menarik prinsip kebenaran untuk diterapkan pada pembaca masa kini. Contohnya, surat-surat Rasul Paulus ditulis untuk menanggapi kondisi atau permasalahan jemaat/individu yang menerima surat tersebut. Contoh lain, kitab nabi-nabi dalam Perjanjian Lama umumnya merupakan tanggapan Allah akan ketidaktaatan bangsa Israel. Untuk memahaminya dengan lebih jelas, kita perlu tahu latarbelakang sejarah bangsa Israel seperti yang terdapat dalam kitab 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja dan 1-2 Tawarikh.

Kita juga perlu mempelajari Alkitab sesuai gaya dan jenis penulisan teksnya. Contohnya, jika tulisan berbentuk puisi, baca dan paham sebagai puisi; jika tulisan berupa perumpamaan, baca dan pahami sebagai perumpamaan. Langkah ini menolong kita untuk mendapatkan pesan yang tepat, sesuai maksud penulis.

Sebagai satu kesatuan yang utuh, isi Alkitab tidak berdiri sendiri-sendiri. Artinya, setiap bagian yang dipelajari harus dimengerti dalam konteks keseluruhan Alkitab secara utuh. Pemahaman satu ayat tidak bisa dilepaskan dari perikop atau pasalnya, pemahaman satu perikop atau pasal tidak bisa dilepaskan dari kitabnya, demikian seterusnya.

Sikap Hati

Karena Alkitab diilhamkan Roh Kudus, maka kita perlu memiliki sikap hati yang benar ketika membacanya, yaitu :


  • Terbuka untuk diajar oleh kebenaran firman Allah. Hati yang terbuka seperti tanah yang baik dalam perumpamaan penabur. Tanah yang baik menggambarkan orang yang setelah mendengar firman, menyimpan dalam hati yang murni dan mengeluarkan buah dalam ketekunan (Lukas 8:15)
  • Rendah hati dalam mempelajari firman Allah. Karena "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNYA kepada orang-orang yang rendah hati" (Mazmur 25:9)
  • Tunduk terhadap otoritas firman Allah dengan menaatinya. Hanya dengan taat melakukan firmanlah kita akan terus bertumbuh dan menjadi makin dewasa dalam iman dan berbuah (Yohanes 15:7-8)


Metode O-I-A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun