Mohon tunggu...
Andy Naburju
Andy Naburju Mohon Tunggu... -

Diberkati untuk menjadi berkat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Budak Onesimus dan Tuannya Filemon

9 Mei 2011   17:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 6639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kisah seorang budak bernama Onesimus, melarikan diri setelah mencuri uang/barang tuannya, Filemon. Menurut salah satu sumber, jika seorang budak melarikan diri paling beruntung bila ia hanya dicap didahinya dengan huruf F (dari kata 'Fugitivus') yang berarti pelarian, sedang nasib paling buruk adalah hukuman mati baginya (william Barcalay, GKIN REVIVAL). Tidak diceritakan apakah Filemon mencari dan mengejar Onesimus.Dalam pelariannya, Onesimus bertemu dengan Paulus dipenjara. Paulus lalu memberitakan Injil kepada Onesimus. Onesimus pun bertobat dan menjadi Kristen. Paulus sangat mengasihi Onesimus dan menganggapnya sebagai anak. Onesimus kemudian membantu Paulus dalam pelayanan dan kesehariannya di penjara. Paulus tahu, bahwa dalam hukum saat itu yang berhak atas Onesimus adalah tuannya, Filemon. Paulus pun tidak mau memanfaatkan Onesimus meski Paulus membutuhkan bantuan Onesimus. Paulus pun mengirim Onesimus untuk kembali ke Filemon disertai sebuah surat.Paulus pun ingin supaya masalah Onesimus diselesaikan dengan baik. Sebelumnya, Paulus sudah mengenal Filemon. Filemon adalah seorang Kristen. Dalam suratnya, Paulus meminta kepada Filemon untuk menerima kembali Onesimus, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari seorang hamba dengan mengangapnya saudara. Paulus mengenal Onesimus dan berharap Filemon dapat memperlakukan Onesimus dengan baik. Onesimus tentu tetap takut mengingat tindakannya di masa lalu. Surat dari Paulus yang dia bawa menjadikannya mau untuk menghadap tuannya, Filemon. Harapan dan keyakinan Paulus terhadap Filemon barangkali sangat tinggi, mengingat Filemon adalah seorang Kristen, bahkan jemaat Kolose adalah jemaat dirumah Filemon. Di surat Paulus yang lain untuk jemaat Kolose juga disebutkan nama Onesimus. Paulus bahkan menegaskan bahwa pengalaman masa lalu Onesimus mungkin menjadi sebuah jalan kepada Onesimus untuk bertobat dan cara supaya Filemon dapat menerima Onesimus selama-lamanya. Kisah ini sangat unik. Ada kisah yang dengan nyata merugikan tetapi dibalik itu Allah memiliki rancangan indah. Sama seperti kisah Yusuf ketika dibuang dan dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya, tetapi Allah memakai peristiwa tersebut menjadi jalan untuk memelihara Israel dalam menghadapi masa kelaparan selama tujuh tahun. Banyak hal menjadi misteri ketika berbicara tentang rencana Allah, mak kita juga tidak boleh membatasi dengan cepat memberikan penilaian dan penghakiman atas orang lain. Calvin mengatakan, 'kalau seseorang membuat kita marah karena sesuatu yang ia lakukan terhadap kita, pikiran kita harus ditenangkan, pada waktu kita mengerti bahwa hal-hal yang dilakukan dengan jahat kepada kita itu telah dibalikkan menuju tujuan yang berbeda oleh rencana Allah. [caption id="attachment_106427" align="aligncenter" width="300" caption="Onesimus"][/caption] Bagaimana sikap kita ketika diminta untuk memberikan pengampunan bahkan perlakuan yang lebih layak kepada seseorang yang pernah melakukan perbuatan tidak baik? Jika Tuhan berkenan mengampuni kita yang berdosa, alangkah sangat baik jika kita juga memberikan pengampunan kepada orang yang pernah berbuat salah kepada kita. ONESIMUS= berguna Sumber : Alkitab Perjanjian Baru, kitab Filemon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun