Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Citibank Ogah Lanjut, Apa Kabar Bisnis Ritel Bank?

25 April 2021   12:29 Diperbarui: 28 April 2021   10:49 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citibank akan keluar dari bisnis perbankan ritel di 13 negara| Sumber: KONTAN/Fransiskus Simbolon

Nasabah memiliki rekening di banyak bank, bisa jadi punya kartu kredit di satu bank tapi transaksi pembayarannya malah lebih sering dari rekening bank lain. Belum lagi penggunaan aplikasi dompet elektronik, yang tidak lagi didominasi bank.

Ilustrasi: Nasabah memiliki banyak pilihan untuk transaksi (consolidatedcredit.org)
Ilustrasi: Nasabah memiliki banyak pilihan untuk transaksi (consolidatedcredit.org)
Konsentrasi nasabah terpencar, alur transaksi dan alokasi dana nasabah tidak terkonsentrasi di satu titik. Tapi tersebar, tergantung nasabah menilai  dari kemudahan dan keuntungan. Bank kesulitan merayu nasabah supaya tetap loyal.

Fokus Model Bisnis Citibank

Citibank sudah pasti memiliki pertimbangan kuat sebelum mengambil keputusan berpisah dari segmen ritel. Walaupun keuntungannya tergolong menggiurkan, persaingan di segmen ritel cukup memusingkan, terlalu banyak para pemain memperebutkan nasabah ritel dengan berbagai strategi.

CEO Citibank Jane Fraser menyatakan jika Citibank lebih berniat menggarap pasar global consumer bank di pusat Asia dan EMEA (Europe, Middle East dan Africa) melalui empat wealth center-nya yaitu Singapura, Hongkong, Uni Emirat Arab dan London.

Ilustrasi: Pelayanan kepada nasabah (careers.bankofamerica.com)
Ilustrasi: Pelayanan kepada nasabah (careers.bankofamerica.com)
Skenario Citibank adalah tidak lagi mengurusi pasar ritel alias recehan dan beralih ke segmen lebih bergengsi yakni wealth. Citibank menggarap segmen premium lebih serius, fokus bisnis condong ke nilai uang lebih besar dari para nasabah eksklusif yang jumlahnya lebih sedikit dai ritel.

Hal ini tidak salah, karena segmen bisnis ini juga menguntungkan, lebih bergengsi, pengawasan pertumbuhan bisnis lebih mudah daripada harus memelihara jutaan nasabah ritel. Citibank pasti sudah memiliki modal kuat dan kesiapan jaringan untuk melayani para nasabah sangat kaya ini.

Nasabah ini tidak mempan dicekoki perang bunga di pasaran karena memiliki kekayaan jauh di atas nasabah rata-rata. Karakter nasabah segmen ini adalah mengutamakan kenyamanan, privatisasi, kemudahan, dan eksklusivitas.

Ilustrasi: Citibank fokus pada segmen wealth (nypost.com)
Ilustrasi: Citibank fokus pada segmen wealth (nypost.com)
Dana nasabah sangat memungkinkan terpusat dan dikelola oleh Citibank, walaupun dana nasabah itu tersebar tapi jumlah yang mengendap di Citibank akan sangat besar dan baru bisa ditutupi dari saldo dana ribuan atau ratusan ribu rekening ritel.

Ilustrasi: Pengelolaan dana nasabah (imoney.my)
Ilustrasi: Pengelolaan dana nasabah (imoney.my)
Walaupun segmen pilihan Citibank ini lebih bergengsi, tingkat risiko bisnis dari segmen ini tergolong tinggi. Konsentrasi dana nasabah kaya sudah pasti tinggi, sangat banyak, sementara jumlahnya tidak sebanyak nasabah ritel. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya nasabah menarik seluruh dananya, dampaknya akan sangat terasa. 

Dalam hal ini nasabah akan sangat diperhatikan, pelayanan yang diberikan serba mewah, dan Citibank sudah memperhitungkan hal ini secara matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun