Kertas merupakan salah satu penemuan besar dalam sejarah peradaban umat manusia. Tercatat di Tiongkok zaman Dinasti Han, sekitar abad 1 sampai 2 Masehi, kertas ditemukan pertama kali oleh Cai Lun (50/62 -- 121).
Sebelumnya, urusan tulis menulis menggunakan media yang tidak praktis, tetapi berkat penemuan Cai Lun, kertas akhirnya banyak digunakan sebagai material utama bidang tulisan dan pencatatan.
Bahan baku kertas banyak tersedia, selain itu kegunaan kertas sangat membantu dan praktis. Mudah disimpan serta memiliki bobot yang ringan. Fungsi kertas selama berabad-abad sebagai alat utama menulis dan berkomunikasi telah menjadi bagian dalam kehidupan umat manusia.
Ketika segala sesuatu dilakukan secara manual, kertas memiliki kontribusi penting. Baik catatan, pengumuman sampai urusan komunikasi, kertas adalah benda yang sangat diandalkan. Adanya kemajuan teknologi, peran kertas perlahan mulai tergantikan walaupun belum sepenuhnya hilang.
Di zaman serba teknologi, perangkat digital sering digunakan, karena prosesnya jauh lebih cepat dan tidak terbatasi ruang dan waktu. Terlebih lagi adanya pengaruh media sosial, segala macam informasi dapat tersebar dan diakses luas oleh masyarakat. Dari perangkat ke perangkat lain, dibaca, dilihat dan disimak, sehingga suatu hal menjadi viral!
Menarik disimak bahwa sesungguhnya viral merupakan momentum atau puncak fenomena dari rangkaian proses, dan jika ditelaah lebih lanjut fenomena viral adalah media yang sangat berguna bagi bisnis dan pemasaran barang serta jasa.
Apa Itu Viral?
Pada dasarnya fenomena viral sudah terjadi ketika manusia mulai gemar mempergunjingkan atau membahas sesuatu kemudian menyebarkannya. Jika zaman dahulu prosesnya secara estafet dilakukan lisan dan tulisan manual antar manusia, di zaman digital perilaku itu berganti medianya. Manusia menggunakan fungsi media sosial dari perangkat miliknya menyebarkan suatu konten tertentu. Hasilnya, sangat dashyat! Suatu hal sepele sekalipun dapat diketahui dan diperbincangkan banyak pihak.
Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, viral diartikan sebagai menyebar luas secara cepat, menyebar luas dengan cepat bagaikan virus. Definisi kedua tersebut disebut oleh Douglas Rushkoff sebagai virus media.
Karakteristik viral memang menarik atensi sekelompok orang lantas menyebar sedemikian cepatnya sebagai sebuah tren baru. Maka sesuatu yang viral dianggap happening membuat orang seolah tidak mau tertinggal mengikuti perkembangannya.
