Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Investasi Lancar Walaupun Situasi Ambyar

21 Mei 2020   10:47 Diperbarui: 22 Mei 2020   05:32 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: analisaforex.com

Ekonomi wis Ambyar, Investasi Aku Kudu Piye?

"Golek duit iku gampang, olehe sing angel!" dalam bahasa Indonesia, lelucon tersebut artinya, "Cari uang itu mudah, dapatnya susah!"

Mendapatkan uang sejatinya tidak mudah, maka dari itu bagaimana nasibnya jika uang sudah terlanjur diinvestasikan ditengah kondisi ambyar macam sekarang? 

Cerdas berperilaku, karena tidak semua instrumen investasi merugi, investor perlu jeli mengamati situasi juga cermat dalam memantau perkembangan sektor usaha terkait. Tidak perlu panik.

Jika uang sudah diinvestasikan melalui deposito berjangka, sebetulnya saat ini masih aman terjamin. Mengapa? Likuiditas perbankan masih terjaga kecukupannya. 

Selain perbankan ditopang oleh kebijakan OJK dan Bank Indonesia, simpanan masyarakat juga digaransi oleh Lembaga Penjamin Simpanan. 

Oleh sebab itu ketenangan adalah kunci, jangan melakukan rush. Bahkan perbankan cenderung menawarkan bunga deposito cukup menggiurkan, agar nasabah tetap tertarik menyimpan uangnya. Artinya investasi melalui deposito berjangka cukup menguntungkan dan aman.

Ilustrasi: futuready.com
Ilustrasi: futuready.com
Surat Utang Negara (SUN) adalah opsi  lain untuk mengelola dana investasi kategori minim risiko. Media SUN merupakan hal umum yang dilakukan Pemerintah untuk menghimpun dana dari masyarakat, SUN tergolong aman karena dijamin Pemerintah selaku penyelenggara negara, disamping itu SUN juga menawarkan kupon atau bunga sesuai dengan tingkat yang ditetapkan Bank Indonesia, dimana bunga atau kupon ini cukup bersaing dengan return dari instrumen investasi lainnya.

Berinvestasi pada instrumen investasi lain yang lebih berisiko seperti obligasi korporasi, reksadana maupun saham membutuhkan analisis dan pengamatan yang komprehensif sehubungan dengan prospektus usaha, kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mengelola bisnisnya. 

Mungkin ada beberapa perusahaan yang kinerjanya menurun, namun perlu dikaji pula potensi rebound perusahaan-perusahaan tersebut pasca krisis, karena perusahaan dengan fundamental yang kokoh mampu bertahan lebih baik ketika menghadapi situasi sulit seperti ini.

Sadar akan kemampuan serta kecukupan modal, investor perlu cerdas berperilaku agar tidak memaksakan keinginan dan akhirnya menggerus semua modal atau dana untuk tujuan investasi yang mungkin belum tertata apik. Perilaku ini sangat berbahaya, karena investasi membutuhkan waktu juga proses sampai menghasilkan keuntungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun