Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Mengenal "Everyday Bank", Transaksi Keuangan Berbasis Kecerdasan Buatan

4 November 2019   16:29 Diperbarui: 5 November 2019   05:26 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan AI untuk menganalisis konsumen kini disebut everyday bank| Sumber: Shutterstock

Kamulan Bhumisambhara atau Candi Borobudur merupakan salah satu situs sejarah di Indonesia, keberadaannya menjadi bukti jika nenek moyang bangsa Indonesia di zaman nusantara telah mengenal kecanggihan teknologi rancang bangun di masa silam. 

Diperkirakan pembangunan Candi Borobudur membutuhkan waktu sekitar 75 sampai 100 tahun, selesai ketika raja Samaratungga bertahta di Mataram kuno tahun 825 Masehi. 

Namun keberadaan Candi Borobudur menjadi misteri karena sempat dilupakan selama berabad-abad, penyebab utama hilangnya peradaban di sekitar Candi Borobudur belum diketahui secara pasti. 

Walaupun pada bagian candi terdapat banyak relief yang menggambarkan perilaku dan gaya hidup peradaban umat manusia, termasuk di zaman itu.

Di era teknologi digital, perilaku dan gaya hidup masyarakat tidak lagi digambarkan pada relief namun terekam dalam jejak digital. 

Berkat kemajuan teknologi setiap aktivitas masyarakat saling terhubung dalam satu jaringan melalui internet. Dengan demikian masyarakat telah memasuki zaman digital, tren industri sudah mengandalkan analisis data atau big data, revolusi industri 4.0.

Salah satu fenomena dalam era 4.0 adalah penggunaan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan untuk menganalisis tren melalui rumus algoritma, sehingga dapat memberikan rekomendasi secara akurat kepada penggunanya dalam menentukan keputusan. 

Hal tersebut ditemui dalam dunia bisnis dan keuangan.

Ilustrasi: creditcardscanada.ca
Ilustrasi: creditcardscanada.ca

Hal yang dianalisis oleh AI adalah tren perilaku konsumen. Alasan, pertimbangan serta kebiasaan dan faktor penentu konsumen dalam melakukan kegiatan rutin berikut siklus konsumsi barang dan jasa. 

Menurut Leon G Schiffman dan Lazar Leslie Kanuk, perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi barang dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan orang tersebut.

Perilaku konsumen dapat diolah, dianalisis dan disimpulkan dalam sebuah tren berdasarkan profil nasabah, demografi, jejak digital, proses tersebut dilakukan AI dari aneka data yang tersedia, hebatnya kesimpulan yang disajikan tidak hanya bersifat umum tapi bisa secara terperinci berdasarkan individu setiap konsumen.

Dalam industri keuangan penggunaan AI untuk menganalisis perilaku konsumen dikenal sebagai istilah everyday bank. 

Tak dapat dipungkiri lagi jika lembaga keuangan telah menjadikan teknologi informasi sebagai penopang utama untuk menjalankan bisnisnya, konsumen atau nasabah dimanjakan dengan berbagai kemudahan, mulai dari internet banking, mobile banking sampai digital banking.

Tidak berhenti sampai digital banking, industri keuangan mulai menggunakan media lebih canggih lagi yaitu everyday bank.

Mengenal Everyday Bank
Bank menjadi media nasabah untuk melakukan banyak transaksi. Bank juga menyediakan aneka layanan guna memenuhi kebutuhan transaksi keuangan nasabahnya. Tetapi di era digital, bank dituntut perlu lebih memahami perilaku dan gaya hidup nasabah. 

Apakah artinya bank hadir dalam hidup nasabah sebagai rekan utama untuk melakukan transaksi keuangan? Ya, dan itu merupakan tuntutan agar bank dapat bersaing terutama dengan fintech.

Bank perlu mempelajari pola utama dari aktivitas nasabah, tidak hanya dalam cakupan transaksi tapi secara lebih luas terkait selera, gaya hidup, faktor-faktor lain yang menentukan sebelum dan sesudah mengambil keputusan untuk bertransaksi.

Nasabah bisa membandingkan dari aspek akses terhadap produk dan jasa, harga maupun kemudahan lainnya. Kemudian memutuskan untuk membeli dan membayar melalui bank.  

Bank dituntut memberikan opsi untuk mempertimbangkan hal-hal itu kepada nasabah. Semuanya diolah oleh AI, kemudian data hasil analisis disampaikan kepada nasabah melalui aplikasi milik bank. Itulah everyday bank.

Ilustrasi:dailyfintech.com
Ilustrasi:dailyfintech.com

Proses ini melibatkan banyak pihak serta data, sehingga bank memiliki akses  dengan banyak pihak dalam sebuah ekosistem data yang sangat besar. 

Dalam hal ini bank memang memiliki berbagai peran mulai dari pelaksana transaksi, fasilitator juga penasihat memberi saran kepada nasabah untuk mempertimbangkan keputusan terbaik.

Profil nasabah dapat memberikan gambaran seperti profesi, status sosial, penghasilan, hobi, pengeluaran dan tren transaksi. 

Data tersebut dapat dikalkulasi secara historis. Dan bank memiliki  data nasabah secara lengkap semua tercantum dalam Customer Identification File (CIF), sehingga bank sudah memiliki modal utama untuk menerapkan everyday bank.

Terlebih lagi perbankan sudah memiliki banyak fitur canggih, sehingga di Indonesia implementasi everyday bank bisa dilakukan dalam waktu dekat. Jika digital banking telah menjadi hal umum, maka sebenarnya everyday bank tidak menjadi perihal sulit untuk diwujudkan.

Keunggulan dan Hal Penentu  Everyday Bank
Implementasi everyday bank jelas akan membawa keuntungan bagi bank, karena pada dasarnya hubungan antara nasabah dengan bank terwujud karena faktor kepercayaan. 

Melalui everyday bank nasabah akan semakin dinyamankan atas layanan bank, maka kepercayaan dan loyalitas nasabah akan semakin kuat.

Terpenuhinya kebutuhan nasabah akan memperkuat relasi nasabah dan bank, penggunaan berbagai layanan dan produk bank oleh nasabah secara langsung berdampak kepada bertambahnya pendapatan bank. 

Baik pendapatan atas transaksi nasabah maupun pendapatan tarif dari mitra bank yang jasanya telah digunakan nasabah.

Ilustrasi: pfhub.com
Ilustrasi: pfhub.com

Hal yang perlu diperhatikan adalah semua proses melalui everyday bank, profesionalisme, kompetensi dan kualitas pelayanan perlu dijaga juga terus ditingkatkan.

Karena nasabah akan semakin memiliki lebih banyak pilihan. Semua berlangsung secara transparan dan tanpa batasan, berkat teknologi canggih.

Jika nasabah kecewa maka bank akan ditinggalkan, nasabah beralih kepada pihak lain. Disamping itu, dalam implementasi everyday bank ada 5 hal penentu, yaitu:

1.  Multi platform
Pilihan pelayanan secara digital kepada nasabah mengharuskan bank memiliki aplikasi yang dapat digunakan secara multi platform. 

Banyak penyedia produk dan jasa digandeng untuk dijadikan mitra, dan mereka pasti memiliki platform beragam. Sehingga bank perlu menyediakan media yang dapat membaca dan menghubungkan data para mitra. 

Penyeragaman ini harus dapat disajikan secara apik dan jelas kepada nasabah.

2. Multi channel
Akses kepada jaringan secara luas sudah tentu dilakukan melalui banyak saluran atau multi channel. Maka bank perlu memiliki kapasitas jaringan yang besar dan dapat menampung kapasitas lalu lintas data baik dari nasabah maupun mitra bisnisnya.

3. Big data
Ini adalah kunci everyday bank. Proses pengolahan dan analisis data finansial dan non finansial dari nasabah. Tuntutan itu tidak mungkin dapat dilakukan secara  manual, diperlukan media teknologi canggih, adanya AI memungkinkan proses tersebut dapat dilakukan dengan baik.

4. Interaksi
Kesimpulan data hasil proses everyday bank ditindaklanjuti oleh nasabahnya, atau pihak bank dapat juga memberikan semacam saran agar nasabah dapat lebih nyaman. Interaksi semacam ini adalah sebuah keuntungan bagi bank dan juga nasabah.

5. Selaras dengan pengalaman nasabah
Pilihan dan saran yang disampaikan kepada nasabah berdasarkan pengolahan data historis, pengalaman dan rekam jejak nasabah dianalisis. Dengan demikian apa yang disampaikan kepada nasabah dapat lebih diterima karena selaras dengan pengalaman nasabah sendiri.

Namun bank juga membutuhkan sistem pengamanan teknologi yang dapat menjaga data serta jaringan, agar data-data tersebut dipastikan hanya digunakan untuk kepentingan bank, terutama dari ancaman peretasan. 

Faktor business continuity management  menjadi faktor penting guna menjaga sistem yang digunakan tahan dalam menghadapi situasi darurat.

Proses pengembangan everyday bank memang membutuhkan keseriusan dan waktu panjang. Implementasinya sudah pasti hanya dapat dilakukan secara tahap per tahap. Maka adanya tim kerja pengembang yang kompak dan komprehensif harus tersedia.

Jika everyday bank dapat diimplementasikan, proses perbankan terkait nasabah dapat dilakukan dari hulu ke hilir atau end to end process. 

Digitalisasi menjadikan proses dilakukan secara optimal, efisien dan efektif, memberikan keuntungan lain bagi bank, yaitu mengurangi proses manual, penggunaan aplikasi lain yang tidak relevan, waktu pelaksanaan lebih singkat dan efisiensi biaya.

Ilustrasi: hsbc.lk
Ilustrasi: hsbc.lk

Bank dapat hadir sebagai rekan dekat nasabah untuk menawarkan banyak layanan termasuk ritel, rumah tangga, kesehatan, hiburan, transportasi, intinya bisnis bank akan semakin luas cakupannya, sesuai dengan ekspektasi nasabah. 

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, seolah bank dapat membaca pikiran kemudian menyimpulkan apa saja kebutuhan dan keinginan nasabahnya.

Potensi lainnya bagi bank adalah melalui everyday bank, bank dapat mengenali secara lebih dalam nasabahnya. Bank juga dapat menjangkau akses lebih luas untuk mendapatkan nasabah baru dari interaksi antar platform dan channel. 

Akhirnya nasabah bank dan keuntungan bagi bank juga bertambah.

***

Setelah hilang dan dilupakan berabad-abad, Candi Borobudur ditemukan kembali oleh H.C Cornelius (1820-1913) pada abad ke-19. Pemugaran Candi Borobudur sampai dalam kondisi prima seperti saat ini membutuhkan waktu panjang dan memakan biaya besar.

Itu hal wajar, mengingat Candi Borobudur merupakan warisan budaya umat manusia, sekaligus catatan rekam jejak kehebatan peradaban nusantara tidak kalah dengan bangsa lain. Bahkan jauh sebelum bangsa di negara lain menciptakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun