Mohon tunggu...
Androecia Darwis
Androecia Darwis Mohon Tunggu... Penulis - Social Worker

Androecia Darwis adalah seorang pensiunan bankir yang memiliki hobi menulis. Ia sangat tertarik pada topik-topik yang berkaitan dengan hubungan sosial dalam masyarakat dan sering menulis tentang hal tersebut. Selain menulis, Androecia juga memiliki hobi travelling dan mendengarkan musik meskipun tidak pandai bernyanyi. Ia sering mengunjungi berbagai tempat sebagai sumber inspirasi untuk tulisannya. Meskipun telah pensiun dari dunia perbankan, Androecia tetap produktif dalam berkarya dan mengasah kemampuan menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Terpisah Jarak dan Waktu

21 Maret 2023   21:58 Diperbarui: 21 Maret 2023   22:32 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Meluruskan kaki dalam sebuah perjalanan panjang adalah sesuatu banget. Dan, pada saat itu kami dalam sebuah perjalanan panjang. Berangkat sekitar pukul 07.00 pagi dari Bogor, berhenti sejenak di Jakarta untuk makan pagi, kemudian menjelang makan siang kami sudah sampai di sebuah rest area Tol Cipali. Kami akan meluruskan kaki di rest area dimaksud.

Sambil menyelam minum air, demikian kata pepatah. Tapi jangan minum airnya di kolam renang ya, khawatir airnya udah bercampur pipis. Hiiii. Disamping meluruskan kaki disaat rehat sejenak, kami juga akan menunaikan sholat dan makan siang.

Adzan dzuhur sudah lama berkumandang, sebuah masjid yang lumayan bagus ada di lokasi ini. Seperti biasa, wudhu dulu, lalu melongok ke dalam masjid. Wah, ada yang sedang shalat berjamaah. Mau pahala yang berkali lipat? Ya jelas, mau dong. Siapa sih yang tak mau pahala banyak.

Sebenarnya abdi mau ambil sisi sebelah kiri, karena di shaf depan masih ada lumayan banyak tempat kosong, namun menuju shaf itu agak terhalang oleh beberapa orang yang juga sedang ada di sana. Lalu abdi memutuskan bergabung di shaf kanan. Maka tanpa pikir panjang lagi, langsung saja takbir. Alhamdulillah dapat pahala berjamaah.

Di shaf depan sebelah kanan itu abdi posisi paling pinggir, dan disaat shalat berlangsung. Kekagetan baru saja dimulai, dua orang lelaki di sebelah kiri gerakannya tidak sama dengan Imam, rukuk dan sujud sendiri-sendiri saja. Abdi membatin, apa mereka sedang tidak konsentrasi ya? Lalu, kekagetan itu memuncak ketika mereka sudah duluan mengucapkan salam, sementara Imam belum. Lo ..lo ...lo.

Abdi tertegun, melongo, ono opo iki? Dalam posisi seperti ini abdi kudu kumaha? Abdi adalah makmum yang terpisah, belakangan abdi tau bahwasanya dua orang lelaki tadi memang sedang tidak berjamaah alias mereka duluan shalat dari Imam. Trus piye? Masa sih abdi harus memutus shalat, tapi pertanyaannya apakah masih sah jamaahnya abdi? Pertama abdi terpisah waktu dari rombongan karena masbuk, yang kedua abdi juga terpisah jarak, karena dua lelaki disamping kiri shalatnya usai sudah.

Untuk terpana berlama-lama karena terpisah jarak dan terpisah waktu tentu tidak mungkin, akhirnya abdi shalat saja sendiri. Yah mau gimana lagi, maksud hati ingin memeluk gunung apa daya gunungnya kabur ......

Batur, Dieng, Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun