Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah Perjalanan: Dari Membaca Hingga Menjadi Seorang Penulis di Kompasiana

15 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 15 Oktober 2024   07:02 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa ternyata sudah 4 tahun lebih saya menjadi bagian dari Kompasiana sejak bulan Juli 2020. Pada saat itu Indonesia berada di tengah pandemi Covid-19, pemerintah membatasi kegiatan dan rutinitas masyarakat di luar rumah. Banyak orang, termasuk saya, harus menghabiskan sebagian besar waktu di dalam rumah untuk mengurangi penyebaran virus.. Pada saat itu saya lebih sering membuka laptop dan sesekali membaca artikel dari media online. Salah satu media online yang sering saya buka adalah Kompasiana, dan pada saat itu, membaca artikel adalah salah satu kegiatan rutin untuk mengisi waktu luang dan memperoleh wawasan serta berita terbaru sekitar pandemi dan perkembangan dunia.

 

Saya membaca artikel hanya untuk sekedar membaca berita dan belum terpikiran untuk menjadi seorang penulis. Seiring berjalannya waktu, saya mulai mengeksplorasi lebih dalam situs situs berita online dan blogpost yang menarik untuk dibaca, termasuk situs Kompasiana. Pada situs Kompasiana saya seringkali menemukan berbagai artikel yang menarik dan informatif. Hal yang selalu saya perhatikan dalam membaca adalah materi tulisan serta latar belakang penulis. Saya selalu memperhatikan bahwa ternyata kebanyakan penulis di Kompasiana datang dari berbagai latar belakang yang berbeda, dan setiap artikel menawarkan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini memberikan saya pandangan dan wawasan baru, juga membangkitkan rasa ingin tahu tentang dunia penulisan. Di satu sisi, sebagai Sarjana Sastra, saya sebenarnya memliki dasar-dasar pengetahuan menulis.. Namun di sisi lain, saya merasa belum berani untuk menjadi seorang penulis dan kebimbangan saya tersebut berakhir dengan hanya banyak membaca serta sekedar menikmati hasil karya tulis orang lain pada media yang tersedia.

 

Dorongan awal untuk mulai menulis akhirnya datang ketika saya mengikuti program Prakerja, dimana program ini sempat memberikan kesempatan pelatihan keterampilan bagi para pesertanya. Salah satu pelatihanya yang tersedia adalah kursus menulis cerpen. Tertarik dengan kursus ini, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti kursus pelatihan menulis cerpen tersebut dan mendapatkan bonus berupa sertifikat kelulusan di bidang penulisan. Meski sudah memiliki dasar pengetahuan menulis dan sertifikat menulis, saya tetap masih belum berani untuk menulis dalam media online. Keberanian untuk menulis belum sepenuhnya tumbuh, dan saya merasa belum siap untuk berbagi tulisan saya..

 

Akhirnya dengan mengumpulkan segala keberanian serta niat yang kuat, saya memutuskan untuk mulai menulis dan pilihan saya jatuh pada Kompasiana sebagai media pendukung tulisan saya. Saat mulai menulis artikel, saya hanya ingin melihat bagaimana respon dari para pembaca dan sempat berpikir apakah karya yang saya tulis akan memberikan manfaat serta berkontribusi dalam dunia literasi. Artikel pertama yang saya tulis adalah mengenai  Lao Zi dan Filosofi Tao berhasil tayang di Kompasiana pada tanggal 4 September 2023, Ada rasa puas dan bangga pada diri sendiri saat tulisan tersebut dipublikasikan dan dibaca oleh banyak orang, tambahan tanggapan positif dari pembaca memberikan dorongan moral yang sangat berarti buat saya. Momen  tersebut sungguh menjadi titik balik yang menyenangkan buat saya sebagai seorang penulis pemula.

 

Setelah artikel pertama tayang dan disambut dengan baik, saya semakin termotivasi untuk menulis lebih banyak artikel. Saya memutuskan untuk lebih serius dalam menulis dan berkomitmen pada diri sendiri. Komitmen yang saya buat saya pada saat itu adalah saya harus menulis setiap hari selama setahun penuh apapun keadaan yang saya hadapi. Komitmen tersebut tidaklah mudah untuk dijalani, namun saya percaya bahwa dengan niat yang kuat dan tetap konsisten, hal ini dapat memotivasi saya lebih jauh dalam mngembangkan kemampuan menulis. Selain itu, saya juga mulai memberanikan diri untuk berinteraksi dengan penulis lain di Kompasiana, dan belakangan saya memahami bahwa Interaksi ini sangat bermanfaat. Karena selain bisa saling berkomunikasi dan membuka wawasan, hal tersebut juga bisa sebagai media pembelajaran dari pengalaman teman-teman penulis yang lain.

Pada saat yang bersamaan, Kompasiana menggelar acara Kompasianival dan saya memutuskan untuk ikut mendaftar menjadi salah satu peserta dalam acara Kompasianival 2023 tersebut. Disaat itulah saya berkesempatan bertemu langsung dengan beberapa teman-teman penulis Kompasiana lain walaupun saat itu saya belum mengenal dan belum pernah bertemu langsung. Sambutan hangat dan bersahabat sesama teman-teman penulis dalam acara tersebut membuat saya semakin berani  untuk ikut serta dalam beberapa event berikutnya yang diadakan oleh Kompasiana. Dan belakangan Saya mulai ikut bergabung dalam komunitas penulis Kompasiana, dan salah satu komunitas yang saya ikuti adalah Kopaja71. Bergabung dalam komunitas ini membantu saya memperluas wawasan dan menambah pertemanan dengan sesama penulis Kompasiana lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun