Kini tawa bukan untuk candaan
Tapi nista
Gonta-ganti berganti
Berubah lagi dari takdir menjadi nadir
Seakan pasti, ternyata apa?
Apa daya guyonan merubah istana?
Tinggal lewat, lupakan daku
Gonta-ganti berganti lagi
Mantri ganti, digantikan mantri
Liuk-liuklah kelang-kelok
Diantara nista juga ada mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!