Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Revolusi Sang Mesias

10 April 2020   15:35 Diperbarui: 10 April 2020   16:13 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wayang wahyu-Tribunnews.com

Penyaliban adalah sebuah bentuk penghukuman pada zaman romawi yang dilakukan kepada para pelaku kejahatan berat. Pada umumnya diera tersebut pelaku kejahatan berat saja yang mendapatkan ganjaran penyaliban. 

 Bagi umat Kristiani penyaliban Kristus merupakan salah satu tahapan yg dilakukan dalam karya penebusan dosa umat manusia. Pengakuan iman akan penebusan dosa inilah yang menjadi dasar awal langkah iman seorang Kristiani dalam mengikut Tuhan.

Sering kali dalam  diskusi baik digerakan mahasiswa Kristen atau pun komunitas sel  saya menyebut Kristus itu bukan hanya seorang Tuhan dan Juru Selamat karena bagi saya Ia juga seorang "Revolusioner". Perjuangannya bukan melawan penguasa di dunia melainkan melawan dosa. Peperangannya tidak menggunakan senjata melainkan menggunakan kasih. 

Hal itu dibuktikan melalui sidang terbuka pada saat Ia diserahkan kepada Pontius Pilatus sang  kepala daerah pada masa itu. Tidak ada satupun dosa ditemukan atasnya, Akan tetapi karena tekanan politik yang begitu berat saat itu, yang disebabkan maraknya berita hoax yang  menyebarkan virus kebencian diantara umat Yahudi sehingga Ia harus ditangkap. Pilatus memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.(Matius 27:18; Markus 27:16)

Kristus sendiri mengajarkan arti kasih yang sebenarnya ketika Ia berkorban demi keselamatan umat manusia, adakah diantara kita mau berkorban demi kebahagiaan orang lain dan tulus seperti Ia? Tidak, Sebagian besar dari kita selalu menggunakan segala cara memperoleh kebahagiaan kita sendiri tampa memikirkan kebahagiaan orang lain.

Bukan tidak mungkin pada saat itu Kristus memanggil berlaksa-laksa tentara surga untuk melepaskannya dan menghabisi seluruh musuh-musuhnya. Ia tidak melakukannya karena akan merusak sebuah karya penyelamatan yang direncanakan atas umat manusia. 

Penyaliban adalah perang revolusi atas dosa ketika Kristus diuji melalui siksaan berat dari manusia yang ingin Ia selamatkan. Sedikit aneh ya... menyelamatkan manusia tetapi mengalami penderitaan dalam siksaan manusia itu sendiri. Karena itu Saya menyebutNya Sang Revolusioner.

Sang Revolusioner pun mengalami penghianatan dari orang yang sangat dikasihinya Yudas,  yang menjualnya dengan uang atau kekayaan. Apakah ada diantara kita seperti Yudas? Bertobatlah karena Kristus mengasihimu juga.

Yudas adalah seorang pejuang kemerdekaan Yahudi yang sangat cerdas dan Intelektual pada masanya. Walau hidupnya berakhir tragis Yudas jugalah yang mengawali karya penebusan ini. Dari beberapa sumber saya juga coba memahami pemikiran Yudas saat itu terlepas dengan stigma jika ia hanya seorang yang haus akan harta dan kekayaan.

Beritanarwastu.com
Beritanarwastu.com
Yudas sangat paham bahwa kristus memiliki ratusan bahkan ribuan orang pengikut yang sangat mengasihinya. Yudas memahami bahwa saat itu adalah momentum yang tepat untuk melakukan perang terbuka kepada bangsa Romawi yang telah menjajah Israel. Yudas sudah cukup yakin bahwa Kristus adalah Mesias yang telah dijanjikan oleh Tuhan.

Yudas melihat bahwa Yerusalem merupakan tempat yang tepat karena menjadi pusat pemerintahan Israel pada masa penjajahan Romawi. Yudas cukup yakin apabila sudah terdesak Kristus akan mengeluarkan mujijatnya melwan musuh Romawi. Ternyata Yudas gagal paham karena Kristus berperang bukan melawan penjajah Romawi melainkan penjajahan atas Dosa sebab kerajaan Kristus bukan didunia. Hal ini dapat kita ketahui ketika Pilatus menginterview Yesus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun