Mohon tunggu...
Andris Gunawan
Andris Gunawan Mohon Tunggu... -

sangat tertarik dengan budaya pop. calon sarjana yang bingung dalam jurusanya namun tidak bingung dalam menentukan sikapnya!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Progresivisme dan Esensialisme pada Tingkat Pencerdasan Anak

19 Juni 2011   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:22 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pandangan mengenai aliran filsafat pendidikan progresivisme dan esensialisme terhadap relita, nilai pengetahuan dan pendidikan, termasuk di dalamnya pandangan kedua aliran tersebut tentang belajar dan kurikulum.Aliran filsafat pragmatisme-progresivisme berpendapat bahwa tidak ada teori yang umum dalam kamus progresivisme tidak ada istilah alam semesta. Progresivisme menggunakan istilah dunia untuk menyatakan alam semesta. Menurut progresivisme, dunia ialah suatu proses atau penataan, di mana manusia hidup di dalamnya, seperti yang dijelaskan lebih rinci di bawah ini:

a.Dunia itu bukanlah suatu pengertian yang ada di balik hal-hal yang nampak, tetapi segala sesuatu yang ada di depan pandangan mata manusia.

b.Dunia mempunyai ciri yaitu adanya proses dan perubahan

c.Dunia itu tidak kekal

d.Dunia itu tidak lengkap dan tidak tetap

e.Dunia itu bersifat pluralistic

f.Dunia itu mempunyai akhir dalam prosesnya sendiri.

Selanjutnya, progresivisme mengemukakan bahwa, dengan mengerti apa yang dimaksud pengalaman sesorang akan mengerti apa yang akan dimaksud dengan realita. Manusia menjadi semakin dekat dengan relita bila memiliki pengalaman, pada hakikatnya pengalaman merupakan perbuatan. Konsep pengalaman demikian yang mendasari pengertian mengenai ontologi progresivisme. Ontologi progresivisme bersifat evolusionitas. Pengalaman merupakan cirri daripada dinamika kehidupan.Pada konsep profresivisme menyatakan bahwa sesuatu itu ada di dalam mengalirnya pengalaman, bukan di luarnya. Jadi, yang ada adalah berbuat. Menurut progesivisme pangaman itu sendiri mempunyai sifat:

a.Dinamis dan Temporal, selalu berkembang, tak pernah tetap seperti apa yang telah tejadi sebelumnya.

b.Menyala, tak pernah sampai pada yang paling ekstrim.

c.Pluralism, terdiri atas jaringan yang luas dan saling kait-mengait.

Pandangan mengenai pendidikan

Sebelum membahas pandangan progresivismeterkait dengan belajar, berikut ini pemaparanterkait tentang anak. Menurut progresivisme anak adalah wujud dari alamiah yang lain, sebagaimana wujud alam yang lain, anak akan tunduk kepada usaha-usaha analisis ilmiah. Oleh karena itu progresivisme memandang serta memusatkan perhatianya pada pekerjaan mempertinggi kecerdasan. Seseorang atau anak harus mempunyai kesempatan sepenuhnya . dengan berperan aktif dalam kehidupan sekelilingya, diharapkan anak dapat memodifikasi pengalamanya, karena dengan pengalaman tersebut tingkah lakunya dapat berkembang. Dengan demikian sekolah adalah sarana yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berbuat leluasa dan bebas tanpa kekangan, dengan demikian anak akan kaya pengalaman.

Dengan demikian bahwa menurut progresivisme belajar ialah hidup itu sendiri. Artinya seseorang yang hidup di dunia pasti mengalami rangkaian situasi-situasi. Dengan pengalaman tersebut individu tidak dapat menghindarkan diri dari interaksi baik antara individu maupun dengan objek dan kelompok masyarakat lainya.

Esensialisme

Dalam banyak hal, progresivisme memandang bahwa nilai itu selalu berubah dalam pengertian terus bergerak berkembang kea rah kemajuan. Sementara itu esensialisme berpendapat bahwa keluwesan dan segala aspeknya dapat menjadi sumber ketidakstabilan pandangan dan pelaksanan pendidikan yang tidak menentu. Menurut esensialisme pendidikan yang bersumberkan kepada nilai-nilai yang serba luwes, seperti apa yang di katakana oleh progresivisme, akan menjadikan pendidiakan tersebut kehilangan arah. Oleh karena itu, esensialisme berpendapat bahwa pendidikan harus mempunyai pegangan yang cukup kuat dan kokoh dengan nilai-nilai yang telah teruji, walaupun telah dirongrong waktu dan memiliki tata kelola yang jelas.

Corak esensialisme dibentuk oleh aliran filsafat idealisme dan realisme, kedua aliran tersebut menjadi pendukung esensialisme secara elektrik, yang dimaksud elektrik disini adalah dua paham atau lebih yang menjadi satu kekuatan tanpa meleburkan dirinya masing-masing.

Pandangan mengenai Pendidikan

Esensialisme berpendirian bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada milai-nilai yang telah teruji keteguhan, ketangguhan dan kekuatanya sepanjang masa. Nilai tersebut adalah nilai yang memiliki tata kelola yang jelas yang berasal dari kebudayaan dan filsafat yang berlaku sejak zaman renaisans. Tujuan pendidikan menurut esensialisme adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari yang mutlak. Ini berarti, banwa penyesuaian tersebut adalah penyesuaian dengan hukum2 kesusilaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun