Mohon tunggu...
andri muhammad
andri muhammad Mohon Tunggu... serikat pekerja seluruh indonesia -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

terserah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Beking di Balik Aksi Berani Susi Tenggelamkan Kapal Asing?

14 November 2018   16:54 Diperbarui: 14 November 2018   16:57 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:Tribunnews.com

Salah satu capaian penting dalam 4 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo  adalah penegakkan hukum yang tanpa pandang bulu di sektor kemaritiman Indikasinya bisa dilihat dari banyaknya penenggelaman kapal asing ilegal yang beroperasi di perairan Indonesia.

Ya, penenggelaman kapal asing ini benar-benar menjadi pemberitaan yang atraktif selama 4 tahun belakangan ini. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memiliki kebijakan tegas terhadap semua maling ikan. Susi melakukan penenggelaman kepada semua kapal yang ketahuan melakukan illegal fishing.

Kebijakan tersebut dianggap Susi sebagai langkah awal untuk menyelesaikan persoalan perikanan di Indonesia. Sebab dengan kebijakan itu para pencuri ikan diharapkan jera dan tidak mengulang perbuatannya.

Alhasil, jumlah kapal yang ditenggelamkan pun tak main-main. Selama 4 tahun ini, tepatnya dalam rentang Oktober 2014 hingga Agustus 2018, Susi mencatat telah menenggelamkan 488 kapal.

Sepanjang tahun 2017 saja, Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) telah menenggelamkan 127 kapal pencuri ikan. Dari total tersebut, kapal terbanyak berasal dari Vietnam sebanyak 90 kapal, 19 kapal asal Filipina, 13 kapal asal Malaysia, 4 kapal asal Indonesia dan 1 kapal asal Thailand.

Tindakan tegas itu, membawa dampak positif bagi sektor perikanan di dalam negeri. Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti, Ia mengatakan pertumbuhan sektor perikanan Indonesia meningkat sejak pemerintah menindak tegas kapal-kapal asing ilegal yang beroperasi di perairan nusantara.

Susi Pudjiastuti mengklaim konsumsi ikan di Indonesia naik signifikan selama tiga tahun terakhir (2014-2017), yakni hingga 1,2 juta ton. Dia memaparkan data konsumsi ikan nasional hanya 38,14 kilogram per kapita pada 2014. Angka itu menanjak menjadi 43,94 kilogram per-kapita pada dua tahun berikutnya. Sementara di tahun 2017, Susi menargetkan konsumsi ikan nasional bisa mencapai angka 47,12 kilogram per kapita.

Susi juga mengklaim ada kenaikan besar pada jumlah produksi ikan nasional. Pada 2014, baru ada sebanyak 20,84 juta ton ikan berasal dari perairan Indonesia. Sementara dua tahun setelahnya, produksi ikan dalam negeri mencapai 23,51 juta ton.

Berturut-turut pada 2015 dan 2016, stok sumber daya ikan juga dilaporkan ada sebanyak 9,93 juta ton dan 12,54 juta ton. Dengan jumlah stok tersebut, Susi mengatakan Indonesia mampu mengekspor ikan sebanyak 3,94 juta ton di 2015 dan 4,17 juta ton di 2016.

Sejumlah peningkatan tersebut, dia melanjutkan berdampak pada pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) perikanan. Ekspor perikanan pada 2015 menyumbang senilai 3,94 miliar dolar AS kemudian naik menjadi 4,17 miliar dolar pada 2016. Data sementara tahun ini membukukan 2,83 miliar dolar.

Sebelum pemerintahan Presiden Jokowi, pertumbuhan ekonomi perikanan itu PDB-nya di bawah ekonomi nasional. Pada tahun 2017, perekonomian nasional pertumbuhannya 5 koma sekian (persen). Pada 2015, sektor perikanan tumbuh 8,35 persen, lalu di 2016, 7,03 persen, dan 2017 sebesar 7,08 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun