Mohon tunggu...
Andri Limka
Andri Limka Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang tertarik membaca, menulis, dan membagikannya kepada yang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal 2021: Berkah Untuk Semua

24 Desember 2021   16:32 Diperbarui: 24 Desember 2021   16:39 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natal menjadi berkah untuk semua (Gambar oleh jaher06 dari Pixabay) 

PGI dan KWI pada tahun 2021 ini sepakat mengusung tema "Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan".

Setiap manusia adalah saudara. Mungkin bukan saudara sedarah ataupun saudara seiman, tetapi kita semua saudara sebagai makhluk yang sama-sama diciptakan oleh Tuhan. 

Manusia tidak mewujud dengan sendirinya, tetapi ada satu substansi yang berdiri sendiri dan telah ada dengan sendirinya yang membuat manusia menjadi ada (konsep "being as being"-nya Aristoteles). Saat ini manusia menyebutnya sebagai Tuhan.

Manusia sebagai ciptaan Tuhan disebut makhluk sosial, artinya setiap manusia harus hidup berdampingan dengan yang lain. Terlepas dari suku, ras, ataupun agama yang mungkin sama atau berbeda.

Indonesia sebagai negara yang majemuk tak pelak menghadirkan masyarakat yang heterogen. Atas alasan itulah, selaiknya setiap masyarakat hidup berdampingan dan selaras dengan lingkungannya (manusia dan alam) untuk mewujudkan suatu keadaan yang damai dan sejahtera. 

Mesti digarisbawahi bahwa, kata damai dan sejahtera dalam suatu masyarakat harus diwujudkan secara bersamaan. Keadaan yang tidak damai tidak akan menghadirkan kesejahteraan. Begitu pula keadaan yang tidak sejahtera (ketimpangan dalam hal sosial dan ekonomi) tidak akan terwujud suatu kedamaian.

Natal 2021 masih dirayakan dalam kondisi pandemi Covid-19. Pemerintah pun tidak menganjurkan masyarakat untuk mudik (libur panjang) ataupun berkerumun. Ibadah di Gereja pun masih dibatasi, artinya tempat ibadah tidak diisi penuh oleh umat sebagaimana mestinya. Namun bukan berarti sukacita natal tidak dapat terwujud.

Sukacita dan kebahagiaan natal sejatinya datang dari hati. Hati yang gembira dan sukacita dalam menyambut kelahiran Yesus Kristus, Sang Almasih. Tidak perlu bersungut-sungut ataupun kecewa bila pemerintah tetap menerapkan pembatasan sosial. Kondisi yang membuat masyarakat yang merayakan natal tidak dapat bebas bergerak untuk sekadar silaturahmi ke keluarga, kerabat, ataupun tetangga.

Sebagai masyarakat yang budiman, kita harus menghargai program yang telah pemerintah terapkan sebagai upaya mengatasi pandemi ini. Kasus covid-19 di Indonesia per 23 Desember 2021 tinggal 4.600-an kasus. Itu berarti ada harapan Indonesia akan terbebas dari pandemi. Tentu dengan peran dari seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam hal apapun, kita tetap harus saling bahu membahu dan tolong menolong. Membahu dan menolong dalam mengatasi kasus covid-19. Selain itu juga membahu dan menolong meningkatkan perekonomian, salah satu caranya dengan belanja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun