Film ini mengisahkan tentang Neerja Bhanot yang diperankan oleh Sonam Kapoor, adalah seorang pramugari maskapai PAN AM yang meninggal heroik di usia yang masih sangat muda yakni 23 tahun pada 7 September 1986.
Neerja menunjukkan keberaniannya dengan melindungi dan menyelamatkan penumpang saat pesawat tempat ia bertugas dibajak sekelompok teroris jaringan Abu Nidal Organization. Tuntutan teroris tersebut adalah membebaskan temannya yang adalah salah satu tahanan di penjara Cyprus.
Kisah pembajakan itu bermula dari pesawat maskapai PAN AM yang terbang dari Bombay kemudian transit di Bandara Karachi sebelum meneruskan penerbangan transit berikutnya di Frankfurt hingga berakhir di New York. Saat transit itulah, pesawat mengalami pembajakan. Namun pesawat tersebut belum sempat terbang lagi karena para pilot yang bertugas telah melarikan diri melalui atas pesawat sesuai protokol usai mendapat telepon dari kabin oleh Neerja mengenai adanya pembajakan.
Akhirnya, pembajakan pun hanya terjadi di lapangan terbang saja. Beberapa ancaman-ancaman disampaikan oleh teroris kepada pengelola bandara yang bertanggungjawab agar segera mendatangkan pilot untuk menerbangkan pesawat. Tarik ulur negosisasi mengakibatkan beberapa penumpang menjadi korban penembakan sebagai akhir dari ancaman yang tidak menuai hasil.
Hingga akhirnya polisi datang dan mulai mengepung pesawat. Kondisi yang semakin tidak memungkinkan membuat teroris mulai panik dan mengambil tindakan menembak ke segala penjuru di dalam pesawat bahkan sampai melempar granat. Pramugari lain yang melihat adanya celah mulai membuka pintu pesawat dan evakuasi penumpang.
Neerja sebagai kepala kabin ingin bertanggungjawab terhadap keselamatan penumpang dan memilih sebagai yang terakhir keluar dari pesawat. Tak ayal hal tersebut belum kunjung dilakukan, Neerja telah menjadi korban tembak teroris saat ia melindungi sekelompok anak yang belum sempat turun dari pesawat. Ia memang masih sempat keluar dari pesawat namun telah dalam kondisi tertembak dan nyawanya pun tak tertolong.
Aksinya tersebut berhasil menyelamatkan 359 dari 379 penumpang dan awak pesawat. Neerja mendapat penghargaan dari pemerintah India yaitu Penghargaan Ashok Chakra dari Presiden Gyani Zail Singh atas keberaniannya menyelamatkan penumpang dengan mengorbankan diri. Selain itu ia juga mendapat Penghargaan Pahlawan dari Yayasan Keselamatan Penerbangan, 'Justice for Crimes', dan Penghargaan Keberanian Spesial oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Keberanian Neerja juga menginsipirasi lahirnya Neerja Bhanot Bravery Award, penghargaan yang ditujukan untuk insan pemberani dan pejuang keadilan dengan slogan "Lakukan tugasmu, apapun yang terjadi. Jangan pernah tolerir ketidakadilan apapun dan jangan mau berkompromi soal harga diri."
Dari film tersebut dapat dilihat karakter Neerja Bhanot sebagai seorang pekerja yang berintegritas. Saat terjadi pembajakan, ia adalah kepala kabin. Posisi tersebut merupakan posisi yang pertama kali diembannya. Maka, ia sungguh tanggungjawab terhadap seluruh keselamatan penumpang.
Ia juga merupakan sosok yang sangat berani. Karakter tersebut tumbuh dari ayahnya yang selalu menguatkannya di masa-masa sulit ketika ia mengalami pahitnya pernikahan akibat perjodohan oleh ayahnya yang berujung perpisahan. Atas dasar itu, ia menjadi berani dalam situasi apapun termasuk di saat genting ketika adanya pembajakan pesawat yang mengancam nyawanya.
