Mohon tunggu...
Andri Gustiadi
Andri Gustiadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pasca PPK IKM UGM - Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Selamatkan Indonesia dari Sampah Makanan

3 Oktober 2022   08:00 Diperbarui: 3 Oktober 2022   08:06 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SELAMATKAN INDONESIA DARI SAMPAH MAKANAN

Sampah makanan (food waste) menurut FAO merupakan makanan yang dapat dikonsumsi manusia tetapi tidak dikonsumi dan dibuang dengan alasan-alasan tertentu. Manusia  tentu membutuhkan makan untuk bertahan hidup, dan selama itu pula sampah makanan akan terus dihasilkan. 

Dari penelitian Gustavsson menyatakan sebanyak 1,3 miliar ton bahan makanan yang layak untuk dikonsumsi terbuang dan itu setera dengan sepertiga dari produksi pangan  dunia.  

Menurut laporan  Barilla For Food Nutrition tahun 2015 menyebutkan  sebanyak 300 kg/tahun/kapita atau setara 13 juta ton makanan yang terbuang di Indonesia, ini sama dengan kebutuhan pangan bagi 28 juta penduduk atau 11% populasi Indonesia dan menjadikan negara penyampah makanan nomor dua di dunia. 

Bappenas pada tahun 2021 memperkirakan kerugian ekonomi akibat food waste di Indonesia selama kurun waktu 2000-2019 mencapai 213-551 triliun rupiah/tahun atau setara 4-5% PDB Indonesia. 

Hal ini ironis mengingat berdasarkan laporan Global Hunger Indeks tahun 2019 Indonesia menempati posisi posisi 70 dari 117 negara dengan status tingkat kelaparan serius, dan sebanyak 22 juta penduduk Indonesia menderita kelaparan (ADB dan IFPRI, 2019). 

Chaerul M dkk pada penelitiannya menyampaikan  beberapa alasan timbulnya sampah makanan yang berkaitan dengan Aspek Persepsi terhadap sampah makanan diantaranya, pengetahuan, kemampuan, dan perilaku yang buruk terkait perencanaan makanan dapat meningkatkan timbulan sampah makanan, kurangnya kesadaaran terhadap jumlah sampah makanan yang dibuang, ketidakpedulian terhadap sampah makanan, ketidakpahaman dampak lingkungan yang ditimbulkan, tidak percaya bahwa dirinya mampu mengurangi timbulan sampah makanan.

Tidak perlu saling menuduh dan menyalahkan  siapa penghasil sampah di negara kita, yang bisa kita cermati dari paparan diatas adalah  perlu ada tindak lanjut untuk melakuan upaya "Selamatkan Indonesia dari sampah makanan", dari masing masing individu. Diperlukan beragam pendekatan, yang terkini adalah fokus pada peningkatan kesadaran dan penyediaan informasi untuk memperbaiki kekurangan informasi ,memodifikasi sikap, atau mengeliminasi hambatan lain yang diemukan (Scahnes, 2018), disamping itu peran pemerintah melalui kebijakan kebijakannya sangat diperlukan dalam upaya menanggulangi hal tersebut, karena kebijakan sendiri dapat mempengaruhi timbunan sampah yang muncul.

Kesadaran yang muncul dari masing masing individu terhadap pengetahuan,sikap dan perilaku membuang sampah makanan secara signifikan dapat mengurangi sampah makanan,pemberian informasi melalui edukasi dan kampanyee terkait sampah makanan yang dapat menjadi masalah di lingkungan, ekonomi dan sosial, pemberdayaan bahwa setiap individu bisa menjadi agen perubahan, perencanaan pembelanjaan yang baik sehingga mengurangi potensi makanan terbuang yang otomatis menghemat biaya ruamah tangga dalam pemenuhan makan, selanjutnya keasadaran masyarakat akan pemilahan sampah, dimanana berusaha mengurangi sampah makanan mereka dengan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka makan juga mengurangi perilaku food waste. 

Disisi lain kebijakan pemerintah yang bersinergi dengan tujuan tadi perlu diupayakan, edukasi dan kampanye berkelanjutan, penyedian informasi, regulasi terhadap pengelolaan dan retribusi atau denda bila diperlukan, atau dengan kampanye "Ayo habiskan makanmu" yang bertujuan mengurangi sampah makanan.

Timbunan sampah makanan yang timbul merupakan masalah yang kompleks yang didorong oleh berbagai alasan dan perilaku masing-masing individu. Disamping kebijakan pemerintah dalam hal upaya ini, mari mulai bersama dari diri kita sendiri  untuk tidak membuang sampah makanan dengan gerakan "Ayo habiskan makanmu" ingat bahwa apa yang kita buang sesungguhnya dibutuhkan oleh orang lain dan dampak negatif yang akan muncul, pastikan makananmu habis, jangan sisakan, dan ayo "Selamatkan Indonesia dari sampah makanan" lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu upaya penguranagan sampah makanan di Indonesia dan itu dimulai dari kita dan mari kita mulai sekarang. Salam Sehat, Sehat Indonesiaku.

Oleh Andri Gustiadi -- Mahasiswa Pascasarjana PPK_IKM_UGM -- Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun