Mohon tunggu...
andrietidie
andrietidie Mohon Tunggu... -

gitargila

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buka Dulu Topengmu

9 Februari 2019   18:16 Diperbarui: 9 Februari 2019   18:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena over-dosis agama dalam konotasi negatif telah menjadi kecenderungan masyarakat luas Indo..akibat wawasan sempit, hanya melihat segala sesuatu dari sudut pandang nya saja tanpa mau peduli bhw sebuah kotak pasti terdiri dari beberapa sisi...

Tanpa menyadari bahwa lain padang lain belalang, tanpa mampu merubah sudut pandang dari orang pertama ke orang kedua atau ke orang ketiga...ataupun bagai kamera drone mengorbit mengeliling obyek nya.

Doktrinasi fundamentalisme Wahabi ataupun Evangelisme ala Amerika dipadu dengan nilai bawaan tradisi yang tahayul (superstitious percaya dukun) serta cuci-otak Konsumerisme Barat sejak Orde-Baru ditambah ke-senjangan sosial menjadikan agama-agama sebagai faktor yang dianggap masyarakat luas sebagai hal yang mampu mengangkat derajat sosial.

Perpaduan semua itu sering mengakibatkan sikap yang "Lebih Suci dari kamu" alias "Holy than thou" dan selanjutnya adalah apa yang disebut "Snobisme-Agama" serta bagi sosok yang kepengen lebih suci lagi seperti biasanya pada anak-anak muda, maka sikap jadi "Hakim-Agama" bagi orang lain akan mulai terlihat.

"Religiously-judgemental" dan biasanya hal ini memiliki bagasi extra yaitu "Rasialisme" (supremasi ideologi dan ras antara kaum ber-agama vs kafir sesuai jalan pikiran mereka yang sempit) seperti yang terlihat pada organisasi KKK di AS.

Hakim-Agama ini selanjutnya pasti akan mengalami periode-frustrasi melihat realita disekelilingnya yang tidak mendukung dirinya, padahal sudah merasa rajin ber-ibadah sehingga efek frustrasi ini akan gampang bermuara pada "Radikalisme"...ini yang disebut "Kaum-Ultra-Kanan"...

Kaum Neo-Conservative Barat termasuk dalam kategori ini (berdoa dulu sebelum membunuh)..praise the Lord and pass the ammunition macam The American-Sniper. Fenomena ini lah yang jadi masalah utama di dunia sejak awal sejarah mulai dicatat sampai detik ini. Agama lah yang jadi penyebab perang dan pembunuhan massal sejak dahulu kala sampai detik ini, penembakan massal dan pembunuhan berantai.

Dunia Intel sangat paham dengan kecenderungan reaksioner dan radikalisme dari sosok macam begini (over-dosis ideologi) sehingga mereka di-modalin sebagai "Kader" untuk dijadikan "Patsies"...alat provokator dan konspirasi. Metode untuk peng-kader-an dan pembentukan "Patsies" ini sudah merupakan Ilmu-Pengetahuan Psikologi yang umum dan memakai tehnik-tehnik yang diciptakan oleh Pavlov, Freud, Goebells ataupun Bernays.

Kaum over-dosis agama atau fanatik-agama alias fundamentalis agama ini sangat mudah dijadikan alat provokasi akibat punya sifat yang cepat ber-reaksi, reaksioner. Sehingga umumnya dijadikan alat, attack-dogs oleh Entitas-Intelijen untuk tujuan politis memakai cara-cara yang tidak-etis, melanggar hak asasi manusia serta melanggar hukum.

Metode yang sering dipakai adalah kekejaman semakin ekstrim akan semakin efektif, ini terlihat dari kiprah kaum "Patsies" dan itu merupakan doktrinasi dari "Handlers" mereka dibalik layar.

Sampai disini, fenomena ini sebagaimana banyak nya fenomena lain yang nampak di masyarakat Indonesia, sudah bukan hal yang normal lagi melainkan sudah merupakan suatu "Penyakit-Sosial" sejak September 1965.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun