Mohon tunggu...
andrietidie
andrietidie Mohon Tunggu... -

gitargila

Selanjutnya

Tutup

Money

"Death Sentence for Indo?"

17 Januari 2019   18:07 Diperbarui: 19 Januari 2019   00:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


From June 2018. Beliau ini (Direktur B.I) sebenarnya yg ngaruh terhadap hidup kita semua di Indonesia termasuk Pemerintah. bloomberg.com   

bloomberg.com/news/videos dua bulan lalu di video ini, Beliau menyatakan kekuatiran nya terhadap kebijakan The Fed yang membatasi supply dollars, disini ditanya ttg liquidity dari Dollar yg dimiliki oleh B.I tapi mengelak terus. Indikasi B.I sudah menaik kan suku bunga dua kali dalam satu bulan kemaren adalah indikasi kekurangan liquiditas.

Langkah selanjutnya adalah menjual dollar yg dipegang nya utk menjaga agar Rupiah tdk anjlok terus, itu lah mengapa jumlah-nyata dollar yg dimilikinya sangat perlu diketahui agar bisa di-proyeksi seberapa lama bisa melakukan intervensi rupiah sebelum cadangan dollar B.I (foreign reserve) itu habis.

Semua berita ekonomi diluar memberitakan supply dollar yg terus berkurang, "Dollar-Shortage", sangat khas seperti 1997-98. Tepat saat utang jatoh tempo dan butuh dollar utk bayar utang, tapi dollar menghilang dari pasaran membuat Rupiah akan jatoh lagi terjerembab utk  kesekian kali, tiap masa cukur-rumput satu dekade tiba.

...dan berharap agar krisis supply-dollar ini akan segera BERLALU sebelum B.I kehabisan cadangan-devisa? itu adalah "wishful-thinking", karena agenda ini adalah untuk menggembosi cadangan devisa dari Negara-Cina yang jelas2 butuh waktu lama agar Cadangan-Devisa milik Cina habis. Indonesia akan habis jaoh-jaoh hari sebelum Cina merasakan gigitan kecil pada pundi-pundi nya.

Pengen tau detail dari "Global-Dollars-Shortage"? baca di globalresearch.ca

Fasten your seat-belt, people... rough terrain ahead.

Fyi, Your Highness... jika kebijakan ekonomi macam ini yg mengarah ke Indonesia-Fully-Globalized, Indonesia fully incorporated alias fully-privatized... maka Fyi, Your Highness.. mau GDP 10 triliun dollar keq, itu semua produktifitas asing dan masyarakat Indonesia adalah kacung mereka.

Devisa malahan lagi keluar setiap detik.. kagak ada guna lagi mata uang Rupiah itu dipakai, toh semua didalam negeri juga milik Pemegang-Dollar... pakai dollar aja utk seluruh transaksi, beres, gitu aja koq repot.

RUPIAH anjlok gara2 The Fed menaik kan suku bunga nya setelah lama sekali 0 persen malah minus persen. Akibat nya semua dollar tertarik masuk ke AS kembali utk investasi dalam bentuk Obligasi-Pemerintah karena jelas kini akan memberi dividen yg pasti setahun dua kali.

Jadi bukan akibat masalah ekonomi di Turki dan Argentina, seperti kata "Talking-Heads" itu, Turki dan Argentina justru merupakan korban modus AS, tau sendiri Erdogan dan Cristina Kirchner punya hubungan gimana gitu dgn AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun