Mohon tunggu...
Money

Pengaruh USBN terhadap Omset Perdagangan

26 Maret 2019   09:26 Diperbarui: 26 Maret 2019   09:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Palembang- USBN mempengaruhi jumlah omset para pedagang kantin di SMA Xaverius 1 Palembang, tepatnya di Jl. Bangau No. 60 Palembang. USBN membawa pengaruh buruk bagi penghasilan pedagang selama dilangsungkan pada tanggal 18--23 Maret 2019. 

Terbukti dari menurunnya penghasilan yang mulanya Rp.2.000.000,00,- menjadi Rp.1.000.000,- hal ini bukan hanya karena banyaknya siswa kelas X dan XI yang diliburkan, tetapi juga konsentrasi siswa/i kelas XII yang beralih fokus ke ujian dan kurang berminat untuk sekedar pergi ke kantin. Penurunan yang terjadi begitu drastis karena mencapai kisaran 50% - 75% dari hari biasanya, itu berarti sama dengan menyuruh  mengurangi barang jualan daripada mengalami kerugian dalam angka besar.

Dikatakan oleh Darti, pegawai kantin SMA Xaverius 1 Palembang yang mulai bekerja dari 4 januari 2012," Siswa/i menjadi begitu berbeda ketika menjelang ujian ataupun ulangan, mungkin karena mereka konsentrasi belajar, dan tidak sempat untuk makan di kantin. Jadi mereka membawa bekal dari rumah," tukasnya.

Pegawai kantin juga menyebutkan bahwa penurunan omset juga diakibatkan karena terlalu mahalnya harga jajanan yang ditawarkan, dan tidak ada promo khusus yang dipergunakan untuk menarik minat perhatian para siswa/i, ditambah lagi jika menu jajanan yang terbilang hanya itu-itu saja, tentu akan semakin menurunkan minat mereka.

Bukan hanya ketika USBN hal semacam ini terjadi, tetapi juga saat menjelang Bulan Ramadhan, dimana banyak siswa/i beragama Islam menjalani puasa selama kurang lebih satu bulan, dan penurunan omset dagang hanya berkisar 25%-35% dibandingkan dengan hari biasanya. Penurunan omset yang terbilang besar tentu tidak bisa diatasi pada saat-saat seperti ini, dan hanya menunggu waktu liburan usai, karena para siswa/i berada di sekolah semua.

Kantin menjadi padat ketika awal masuk sekolah, siswa/i begitu berdesakan untuk berebutan makanan yang saling mereka inginkan, namun tiba saat USBN atau ulangan dan masa puasa, kantin begitu sepi sehingga terhitung jumlah pembeli. 

Walaupun demikian para pegawai kantin tidak pernah mengalami kerugian, karena mereka hanya sebagai karyawan yang dipekerjakan oleh sekolah, dan kantin dikelola oleh mereka dengan menerima gaji tetap per bulannya. 

Setiap bulannya menerima gaji sekitar Rp.1.000.000,00,- sampai Rp.1.500.000,- yang mereka terima dari pihak sekolah, tentunya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainnya.

Tetapi dampak lain juga mempengaruhi warung di sekitaran luar lingkup sekolah yang terbilang tidak tersentuh oleh para siswa/i SMA Xaverius 1. Mereka begitu merasakannya dan tidak bisa mendapatkan keuntungan melainkan kerugian karena barang jualan yang tidak habis dijual setiap harinya. Tentu hal ini memaksa sebagian dari mereka untuk gulung tikar, tetapi masih ada juga yang bertahan untuk tetap mengambil pertaruhan disana.

Ada beberapa pegawai yang memiliki kerja sampingan sehingga tetap bisa memenuhi kebutuhan sembari berjualan di kantin, yang menambah jumlah penghasilan keluarga. "Tentunya pekerjaan sampingan dibutuhkan, Karena tidak semua kebutuhan bisa terpenuhi jika hanya berharap dari gaji tetap bulanan yang diterima setiap bulannya," tandasnya.

Pihak sekolah menyiapkan dan menanggung segala sesuatunya, mulai dari bahan hingga kerugian-kerugian yang mungkin diterima selama kantin terus berjalan sebagai faktor pendukung sebuah sekolah untuk para muridnya. Sekolah juga sering mengadakan lomba market day, yang selain mengajarkan para siswa/i membuat makanan tetapi juga untuk menanamkan budaya sehat melalui makanan, yang selain enak, sehat, bisa diperoleh sendiri.

.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun