Mohon tunggu...
Andrianus Pandu Setiyanto
Andrianus Pandu Setiyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kreativitas itu suatu kebanggaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Etos Belajar

6 Juni 2012   07:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Foto:bikinbetah.blogspot.com

Sebagai mahasiswa seringkali kita mengalami banyak sekali krisis dalam kehidupan kita entah itu menyangkut masalah akademi atau sehari-hari. Krisis uang saku, krisis semangat, krisis cinta dan sebagainya. Mari kita singkirkan dulu segala pikiran kita mengenai krisis-krisis itu selain krisis etos belajar. Berbicara mengenai krisis yang satu ini kita akan miris jika menyadari realita mahasiswa (di kampus saya) tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya. Sehingga mereka terjebak dalam krisis ini dan hidup menyisih dari mahasiswa beretos belajar tinggi dan membentuk kelompok mereka sendiri karena penyangkalan akan dirinya sendiri.

Berawal dari keprihatinan yang saya rasakan selama tiga semester ini dan pencerahan yang telah saya dapatkan, maka saya bertekad untuk mengajak teman-teman semua khususnya mahasiswa dan SAYA sendiri untuk bangkit dan mulai menyambuk diri kita sendiri untuk lebih meningkatkan etos belajar. Motivasi Tanyakan pertanyaan berikut ini pada diri sendiri: 1. Tujuanmu kuliah itu apa sih? 2. Untuk siapa kamu datang ke kampus dan kuliah? 3. Setelah kuliah mau ngapain? Inilah jawaban saya: 1. Menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik. 2. Yang pertama untuk saya sendiri, yang kedua ya untuk kedua orang tua saya, ketiga untuk orang-orang yang saya sayangi. 3. Tentu saja bekerja, tapi tidak berhenti disitu, saya akan "bla bla bla. . . " (rencana 5 tahun ke depan) Jangan berusaha mencocokkan jawaban Anda dengan jawaban saya di atas. Karena tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban Anda dapat mencerminkan motivasi Anda dan seberapa besar motivasi Anda, itu relatif karena untuk setiap orang berbeda-beda. Tetapi tujuan saya dalam sub judul "motivasi" ini yaitu supaya Anda semua dapat ingat kembali motivasi awal Anda masing-masing untuk kuliah. Lalu akan timbul pertanyaan: "Lhoh motivasi saya sudah baik, tapi kok tetap saja saya mengalami krisis etos belajar, why??". Saya yakin tidak ada yang menjawab pertanyaan nomor 1 di atas dengan jawaban "iseng saja sih." Artinya setiap orang hampir mempunyai motivasi yang baik atau motivasi yang tepat. Tetapi motivasi yang tepat saja tidak cukup untuk menyulut api semangat seseorang untuk kembali fokus pada tujuannya. Kadang perlu sedikit paksaan yang akhirnya membuat ia bersemangat. Bagaimana? Janji-janji Sedikit tips saja pada sub judul "Janji-janji" ini, suatu hari saya mendapatkan satu tipsdari teman saya  untuk memaksa kita "nekat" belajar dan memeras otak. Mulailah pada awal semester saat Anda baru saja menerima Kartu Rencana Studi. Lihatlah berapa mata kuliah yang Anda ambil dan pilahlah mana saja mata kuliah yang mungkin Anda akan mendapatkan nilai C, D atau E. Kalau semuanya ya sudah tidak usah dipilah-pilah, hehehe. Setelah itu hampiri teman Anda dan katakan secara mantab bahwa "Saya akan mendapatkan nilai A pada mata kuliah ini (atau pada semua mata kuliah)". Kemudian hampiri teman Anda yang lain dan lakukan hal yang sama. Lakukanlah pada kurang lebih lima puluh teman Anda. Apa yang dapat Anda simpulkan dari tips di atas? (Kalau) Benar! Bahwa setelah kita melakukan janji-janji atau kampanye seperti yang dianjurkan pada tips di atas maka kita akan secara terpaksa untuk memenuhi janji-janji tersebut. "Aduh aku dah bilang ma temen-temenku kalau aku harus dapet IP 4, aku harus belajar!!!", mungkin kata-kata batin seperti itulah yang akan muncul. Atau kalau ingin lebih kejam lagi karena mungkin krisis etos belajar sangat rendah, Anda menambahkan janji-janji lain. Contohnya, "Kalau gue gak dapet A, gue traktir lo makan bakso  selama setahun!!", maka kita akan terpaksa memenuhi janji-janji itu supaya di kemudian hari tidak menerima konsekuensi dengan ditagih traktiran ma teman sendiri. Terima dan Mulai! Pada paragraf awal saya sudah menyampaikan bahwa mahasiswa-mahasiswa dengan etos belajar yang rendah ini terjebak dalam krisis ini dan hidup menyisih dari mahasiswa beretos belajar tinggi dan membentuk kelompok mereka sendiri karena penyangkalan akan dirinya sendiri. Manusia itu mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dengan manusia lainnya yang mempunyai nasib yang sama atau senasib. Berlaku juga untuk manusia yang mengalami krisis ini, mereka secara tidak sadar akan mengelompok. "Maksudnya penyangkalan diri itu gimana?" Kalau ada dari kalian yang tanya maka saya akan menjelaskan bahwa manusia (mahasiswa) yang mengalami krisis ini, alam bawah sadarnya akan cenderung menolak hal-hal yang berbau akademis. Contohnya jika diberi tugas oleh dosen, mereka akan terbebani, cenderung menyontek tugas orang lain, kalau ada tugas presentasi bikinnya dadakan, presentasinya berantakan dll. Terjadi konflik di dalam dirinya, "Aku pengen berubah, aku pengen seperti mereka, pinter, rajin, nilainya banyak A-nya.". Sayangnya konflik ini kebanyakan berujung destruktif dan malah membuat para pengidap krisis ini makin galau. "Yaudah sekarang terima aja!" Terimalah pahit-pahit bahwa kamu itu mahasiswa yang "menjijikkan", terimalah dengan penuh kerendahan hati (masak mau nyombong?) kemudian mulailah dengan tekad yang bulat bahwa mulai hari ini kamu bakal belajar dengan giat. YEAHH!! Ciptakan Atmosfir Katanya sih lingkungan berperan banyak dalam membentuk pola perilaku manusia? Bener gak sih? Mungkin iya, perumpamaan yang sebenarnya bermakna ganda ini mungkin akan menjawabnya. "Dikatakan bahwa jika kamu berteman dengan penjual parfum, kamu akan wangi. Kalau kamu berteman dengan seorang penempa, kamu akan terpercik bunga api darinya." Sederhana saja, ciptakan atau dapatkanlah atmosfir akademis dalam hidupmu. Bergaullah dengan mahasiswa yang rajin, kalau kamu ikut mereka, kamu bakal ikut-ikutan rajin deh, tapi kalau kamu tetap berpendirian dengan krisismu, wah bisa juga mereka yang rajin-rajin jadi malas kayak kamu, hahaha. Disini saya tidak menganjurkan Anda untuk meninggalkan teman-teman Anda lho. Tapi ada baiknya Anda yang memulai untuk berubah dan pada akhirnya mengentaskan komunitas krisis Anda itu. :-) Kecanduan Bagi mahasiswa baru saya anjurkan sebelum mengalami krisis etos belajar ini untuk memulai semester pertama Anda dengan semangat. Biasanya kan semester awal tuh mata kuliahnya belum berat-berat jadi bisa dimaksimalkan IPnya. Kan seneng tuh kalau di KHS liat banyak nilai A. Bagi yang sudah terlanjur semester pertengahan atau bahkan semester tua ya coba ingat kembali lah bagaimana perasaan kalian pas dapet nilai A. Mendapatkan nilai atau IP yang bagus akan mengundang perhatian dan pujian dari orang-orang di sekitar kita. Perasaan yang timbul saat kita mendapat pujian dapat memicu kita untuk ingin mengalami masa-masa kejayaan sebagai mahasiswa. Secara otomatis atau dalam istilah matematika itu sebanding, keinginan kita untuk mengalami masa-masa kejayaan akan meningkatkan semangat belajar kita. Penutup Secara teoritis telah saya sampaikan cara untuk mengobati krisis etos belajar, namun apa artinya jika tidak dipraktekkan. Semoga sugesti positif saya dapat ditangkap oleh alam bawah sadar Anda, sehingga Anda secara tidak sadar terlepas dari krisis Anda, kayak hipnotis aja ya? Tetapi selamat! Inilah awal yang baik, yaitu dengan Anda membaca artikel ini Anda telah melakukan langkah kecil untuk memulai perubahan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun