Mohon tunggu...
Andriani Effendy
Andriani Effendy Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di Parepare yang merupakan juga tanah kelahiran Mantan Presiden RI ke 3 BJ.Habibie. Masih belajar menulis lewat Kompasiana. Belajar tiada henti...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obstruksi Saluran Napas

20 Oktober 2009   14:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 4401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah pasangan anda mendengkur jika tidur? Sebaiknya point ini harus anda perhatikan, karena bisa jadi pasangan anda mengalami penyumbatan pada saluran pernafasan sehingga terdengar suara dengkuran tersebut.

Obstruksi saluran nafas adalah terjadinya penyumbatan pada saluran pernafasan di hidung dan faring, menyebabkan seseorang mengubah cara bernafasnya melalui mulut. Hal ini telah banyak mendapat perhatian dari para klinisi karena mengakibatkan komplikasi yang bersifat multidisiplin ilmu karena kelainan yang disebabkan pun kompleks menyangkut disharmoni hubungan tulang kepala, wajah dan gigi (dentokraniofasial).

Kelainan lanjut dari bernafas melalui melalui mulut ini adalah penampilan wajah dengan mulut terbuka sehingga mempengaruhi wajah. Gambaran klasik dari penampilan ini disebut adenoid facies. Wajah adenoid dapat menimbulkan masalah psikososial bagi si penderita.

Jika obstruksi ini tidak ditangani maka akan mengakibatkan tidur mendengkur dan napas terhenti sesaat ketika tidur, karena terhentinya aliran udara kurang dari 10 detik pada saluran pernafasan dan kondisi seperti tercekik karena tidak bernapas (apnea). Apabila berlangsung lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan umum dan kesehatan mental. Pada kasus-kasus yang berat, anak akan mengalami keterbelakangan mental dan gagal jantung.

Pada umumnya orang yang pertama ditemui oleh penderita adalah ahli THT, tetapi saat ini dokter gigi spesialis ortodontik (ilmu meratakan gigi) akan mempunyai andil yang besar dalam menangani kasus ini, berdasar pada diagnosis yang cermat dan pengetahuan mengenai alat fungsional untuk mengevaluasi posisi rahang dan pergerakan gigi. Penatalaksaan penderita dengan kerjasama team baik secara laboratorik maupun secara medik tentu sangat diperlukan untuk menangani kasus ini.

Dari beberapa jurnal kedokteran gigi yang saya dapatkan, ada beberapa alat-alat yang dapat digunakan untuk penanganan kasus ini, dengan mekanisme penggunaan yang lama dibutuhkan kerjasama yang baik antara dokter dan pasien. Alat ini, terbagi menjadi:

1. Mandibular Repositioning Devices (MRDs)

Alat ini merupakan alat lepasan yang digunakan pada malam hari saat tidur. Dilakukan fiksasi pada gigi atas dan bawah untuk mereposisi letak rahang bawah untuk dapat dimajukan 1-3 mm atau maksimal 5 mm. Alat ini terbuat dari plastik yang rigid/kaku dan penjangkaran bisa pada gigi atau kawat cengkram. Contoh dari alat ini adalah kleerway.

2. Tongue Retaining Devices (TRD)
Alat ini diperkenalkan sejak tahun 1982, alat ini memiliki suction cup dimana ujung lidah dimasukkan ke dalam dan digunakan pada malam hari. Lidah ditahan karena adanya tekanan negatif yang ada dalam cup.

Diagnosis dan perawatan menyeluruh terhadap obstuksi saluran napas ini di bawah pengawasan ahli THT, perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi ataupun ortodontis merupakan perawatan sekunder yang berupa intervensi pada nafas mulut pasien berdasarkan rujukan dari ahli THT.
Perawatan dengan alat ini dapat berhasil pada penderita yang ringan-sedang, tetapi pada pasien yang berat, perawatan dapat lebih kompleks, sehingga dianjurkan untuk dilakukan tindakan bedah.
Demikian dulu sharing saya malam ini, dari hasil browsing dan buka beberapa jurnal kedokteran gigi yang menumpuk di kamar ini. Semoga bermanfaat..
Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun