Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersama Sahabat Surat untuk Indonesia 2018

5 Desember 2017   23:01 Diperbarui: 5 Desember 2017   23:07 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persahabatan Pegiat HAM. (Foto: PBHI Sumatera Barat)

Hidup itu indah. Bagaikan pelangi, indah setelah hujan membasahi bumi. Begitu juga aku dan kamu, wahai sahabat. Masih ingatkan perdebatan kita? Iya, kita selalu berdebat. Tapi perdebatan tetap membuat kita bersama-sama. Baik senang maupun duka. Perjalan hidup kebersamaan denganmu selalu indah. Akan selalu ku ingat wahai sahabat.

Oh ya, kita pernah berkisah tentang Indonesia. Masih ingatkah sahabatku? Indonesia yang kita ketahui. Indonesia yang disebut-sebut sebagai ibu pertiwi. Seandainya saja dia seorang ibu. Apakah kita mencintainya layaknya ibu sendiri?

Pertanyaan ini hanya satu. Namun kita menjawabnya dengan perbedaan pendapat. Sungguh asyik mengenang persahabatan kita. Ibu pertiwi, kami anak-anakmu senang dengan perbedaan. Karena kami berbeda. Maka kami kuat dalam persatuan.

Oh Ibu Pertiwi. Oh Indonesia.

Sepanjang hari kami, putra-putri garuda mendoakan agar Ibu bahagia dan terus sabar. Iya, kami mungkin sedikit nakal. Ada kalanya perdebatan sampai memunculkan urat syaraf. Tapi ibu. Tapi Indonesia. Percayalah, persahabatan kami terlalu erat untuk diusik oleh orang lain. Bagi kami, persahabatan lebih dari persaudaraan darah.

Wahai Indonesia yang tercinta. Jangan resah dan khawatir. Persahabatan kami bagaikan energi. Layaknya #EnergiAsia yang memberi kekuatan bagi setiap penduduknya. Ibu Pertiwi, Indonesiaku tercinta. Kami, aku dan para sahabat akan selalu dukung mendukung. Kami kuatkan #DukungBersama untuk #BelaIndonesia.

Mungkin Ibu Pertiwi, Indonesiaku, khawatir akan perbedaan yang meruncing akhir-akhir ini. Santai saja wahai Ibu Pertiwi, Indonesiaku tercinta. Namanya saja kami anak muda. Walau berbeda, kami masih bisa ngopi bareng. Memang cara kami menunjukkan rasa cinta kepadamu agak aneh.

Di antara persahabatan, ada saja yang ngeyel. Ada juga loh sahabat yang mencintaimu berlebihan. Atau ada juga sahabat yang sok cuek. Padahal, kalau Ibu Pertiwi tahu, gaya cuek dalam hati. Ohh ibu pertiwi, Indonesiaku tercinta.

Itu lah kami, anak-anakmu yang mulai mengerti akan makna hidup. Jadi, dalam perjalanan, terkadang bisa singgah di suatu tempat. Ada juga di antara kami yang mencari jalan muter-muter.

Tapi percayalah Ibu pertiwi, kami memahami bahwa kamu inginkan kami #DukungBersama untuk #BelaIndonesia. Ibu tahu kan. Bahwa esok, pada tahun 2018. Ibu Pertiwi akan kedatangan tamu. Keluarga kita se-asia. Hmmmm, Ibu Pertiwi, Indonesiaku tercinta akan melihat bukti #EnergiAsia yang #DukungBersama.

Logo Asean Games 2018. (Foto: Kemenpora)
Logo Asean Games 2018. (Foto: Kemenpora)
Persahabatan kami akan terbukti. Bersabarlah wahai Ibu Pertiwiku, Indonesia Kami Tercinta. Kita akan jadi tuan rumah Asean Games 2018 loh. Ibu Pertiwi pasti bangga. Sahabat-sahabat kami sudah berlatih keras. Bahu membahu. Semua demi memberikan kenangan kepada seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun