Jokowi dalam pemenuhan pemberkasan Pilpres 2019 yang lalu. Isu tersebut diangkat kembali oleh seorang dokter ahli epidemologi bernama Tifauzia Tyassuma, atau yang biasa disapa Dokter Tifa.
Belakangan ini mencuat kabar tentang dugaan penggunaan ijazah palsu milik PresidenIsu tersebut bermula dari cuitan miliknya yang membandingkan foto lama Presiden Jokowi ketika wisuda dengan foto baru belakangan ini. Dimana ia menuturkan terdapat perbedaan diantara keduanya. Lebih lanjut Dokter Tifa mengaku sudah tau cara membandingkan wajah manusia, sebab ia mengaku telah mendalami ilmu anatomi ketika berkuliah dulu.
"Sebagai Dokter yang lulus mata kuliah anatomi 15 SKS pasti tau, hidung, bibir, dan gigi difoto sebelah kanan adalah milik dua orang yang berbeda," ujar Dokter Tifa pada twitter miliknya, Minggu (09/10/22) lalu.
Selain itu, gugatan juga datang dari penulis buku "Jokowi Undercover" Bambang Tri Mulyono kepada Pengadilan Negeri Jakarta atas dugaan keterangan tidak benar atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah.
Klarifikasi UGM dan SMAN 6 Surakarta
Mencuatnya berita tentang kepalsuan ijazah pendidikan Universitas Gadjah Mada dan SMAN 6 Surakarta milik Presiden Jokowi.
Pihak UGM pun akhirnya angkat bicara. Melalui keterangan Rektor UGM, Prof Ova Emilia ia mengatakan bahwa ijazah milik Jokowi adalah asli. Lebih lanjut Prof Ova Emilia mengatakan terkait format tulisan pada ijazah Jokowi yang berbeda, yang mana memang pada tahun 1980-an belum ada penyeragaman format tulisan ijazah.
Selain itu, Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta mengatakan kepada seluruh pihak yang meragukan keaslian ijazah SMA milik Jokowi untuk datang langsung ke sekolah dan melihat data-data asli Jokowi, supaya tidak ada lagi problematika terkait ijazah Presiden Jokowi.
Walikota Solo sekaligus putra pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming mengatakan bahwa problem masalah ijazah palsu ayahnya sebenarnya sudah ada sejak awal pencalonan pada Pilpres 2019 lalu, namun baru sekarang ada gugatan lebih lanjut perihal ini sehingga ramai diberitakan.
Gibran sendiri tidak mau ambil pusing masalah ini dan memillih lebih berfokus pada tugasnya sebagai walikota.
Presiden Jokowi dan pemerintahan saat ini fokus mensosialisasikan mengenai vaksin buatan dalam negeri Indovaksin kepada seluruh masyarakat Indonesia.