Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aksi Solidaritas dan Sanksi yang Mungkin Didapatkan Indonesia Usai Insiden Kanjuruhan Malang

4 Oktober 2022   09:22 Diperbarui: 4 Oktober 2022   09:26 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 kemarin (sumber: utaratimes.pikiran-rakyat.com/Fariz Amrullah)

Insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang tentu menyisakan duka mendalam bagi para korban dan keluarga korban. Ratusan orang harus kehilangan nyawanya usia menonton pertandingan Arema vs Persebaya, Sabtu (01/10/22) lalu.

Jumlah korban meninggal pada tragedi Stadion Kanjuruhan masih simpang siur, ada yang menuliskan 180 orang dan 125 orang, namun menurut data kepolisian, korban meninggal berjumlah 125. Data ini mengalami revisi dikarenakan ada nama yang double.

Korban yang mencapai ratusan membuat nama Indonesia disorot oleh dunia, antara lain FIFA, Federasi Sepakbola Eropa, serta klub-klub besar Eropa seperti Manchester United, Liverpool, Chalsea, Barcelona, Real Madrid dan masih banyak lagi.

Publik dunia mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap insiden yang terjadi di Kanjuruhan Malang. Sementara itu, para suporter sepakbola Indonesia, seperti Bonek, The Jack, dan Viking mengadakan aksi solidaritas dengan mengadakan doa bersama dan penggalangan dana untuk para korban Kanjuruhan Malang.

Aksi solidaritas doa bersama di Cirebon untuk korban Kanjuruhan Malang (sumber: fajarcirebon.com)
Aksi solidaritas doa bersama di Cirebon untuk korban Kanjuruhan Malang (sumber: fajarcirebon.com)
Selain klub-klub, banyak sekolah dan komunitas juga mengadakan kegiatan serupa sebagai bentuk solidaritas dan belasungkawa terhadap Aremania dan para korban.

Selain rasa kehilangan dan potret kelam sepakbola di mata dunia, Indonesia harus siap menerima sanksi dari FIFA atas insiden yang menghilangkan banyak nyawa ini. Berikut adalah beberapa sanksi yang mungkin diterima Indonesia pasca kerusuhan Kanjuruhan Malang.

1. Batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia sendiri akan menjadi tuan rumah pada pagelaran akbar sepakbola dunia. Beberapa stadion pun sudah mengalami renovasi besar-besaran untuk menyambut para peserta Piala Dunia 2023 mendatang, seperti Gelora Bung Tomo Surabaya dan Stadion Bandung Lautan Api.

Sanksi pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 bagi Indonesia tentu bukan perkara yang mustahil bagi FIFA demi alasan keamanan para pemain.

2. Dilarangnya Timnas Indonesia (senior) dan U-20 mengikuti Piala Asia (senior) dan Piala Asia U-20 tahun 2023
Timnas Indonesia baru saja bermain bagus diajang Kualifikasi Piala Asia 2023 mendatang. Timnas senior maupun U-20 berhasil memastikan diri lolos ke Piala Asia 2023 mendatang berkat taktik jitu pelatih asal Korea Selatan, Shin tae-yong.

Meski tidak seperti sanksi ke satu diatas terkait tuan rumah. Insiden ini mungkin bisa saja menjadi pertimbangan bagi FIFA untuk mencoret keikutsertaan Timnas Indonesia dari kompetisi internasional selama beberapa waktu.

3. Klub asal Indonesia mengikuti gelaran Piala  AFC dan Liga Champions Asia
Seperti halnya Timnas Indonesia, klub asal Indonesia seperti Arema Malang, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, serta Madura United akan dilarang mengikuti kompetisi internasional sebagai hukuman pasca insiden berdarah Kanjuruhan Malang.

4. Dibekukannya Liga 1 atau tanpa penonton
Usai insiden berdarah Kanjuruhan Malang, Presiden Jokowi memerintahkan untuk menutup Liga 1 Indonesia untuk sementara waktu selama sepekan. Hal ini dilakukan agar investigasi dan evaluasi penyebab utama kerusuhan bisa diselidiki lebih dalam. Meski begitu, sampai saat ini dibelum ada pernyataan resmi tentang kelanjutan Liga 1 dari PSSI, Menpora, ataupun pemerintah.

Jika Liga 1 Indonesia tidak dibekukan, sanksi lain mungkin akan berlaku, seperti laga tanpa penonton atau suporter. Hal ini dilakukan untuk menghindari insiden anarkis antara suporter dan pasukan pengaman. Kemungkinan pemerintah Indonesia akan meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung tim kesayangannya di rumah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun