Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang 2022: Niat Hati Rayakan Ulang Tahun Anak, Kedua Orangtua Harus Kehilangan Nyawa

3 Oktober 2022   18:33 Diperbarui: 3 Oktober 2022   18:37 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Muhammad Alfiansyah bersama kedua orangtuanya yang menjadi korban di Stadion Kanjuruhan (sumber: kompas.tv)

Tragedi Sabtu 1 Oktober 2022 kemarin masih menyisakan duka yang mendalam bagi para korban dan keluarga yang ditinggal. Ratusan nyawa manusia hilang setelah menonton tim kesayangannya berlaga, Arema Malang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Nahas bagi seorang anak bernama Muhammad Alfiansyah (11 tahun) yang harus kehilangan kedua orangtuanya pada insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan kemarin malam.

Pasangan suami istri bernama Yulianton (40 tahun) dan Devi Ratna (30 tahun) harus meregang nyawa usai menonton laga Arema vs Persebaya bersama anak sumatawayangnya.

Doni selaku keluarga korban menuturkan bahwa satu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan satu anak laki-laki tersebut berangkat ke Stadion Kanjuruhan untuk mendukung tim kesayangannya sekaligus malam mingguan. Keluarga tersebut adalah Aremania (pendukung Arema FC).

Doni sendiri saat itu juga menonton laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan. Ia pun menjadi salah satu orang yang selamat dari insiden mengerikan tersebut.

Mulanya ia tidak tau bagaimana keadaan saudaranya tersebut ketika suasana stadion semakin kacau. Tidak lama kemudian Doni dihampiri oleh orang lain yang membawa kedua jasad saudaranya yang sudah tidak bernyawa. Kedua jenazah tersebut pun dibawa pulang agar bisa segera dimakamkan.

"Jenazah sampai rumah sekitar subuh. Rencananya dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang) dalam satu liang lahat," kata Doni dilansir dari kompas.com, Minggu (02/10/22).

Tentu peristiwa ini menjadi pukulan telak bagi keluarga dan kerabat korban, khususnya untuk sang anak, Muhammad Alfiansyah yang masih berusia belasan tahun.

Lebih lanjut Doni menuturkan bahwa kemarin adalah momen pertama sang istri, Devi dan anaknya melihat sepakbola di stadion secara langsung, yang lebih membuat terharu yaitu diketahui bahwa nonton bersama satu keluarga di Stadion Kanjuruhan adalah sebagai bentuk hadiah ulang tahun untuk sang anak yang tiba sebentar lagi.

Seperti kebanyakan pendapat, kebanyakan suporter yang meninggal disebabkan oleh terhimpit orang lain, sesak nafas, terjatuh dari tribun, serta terdampak efek gas air mata yang ditembakan polisi.

Terdapat perubahan data terkait jumlah korban insiden Stadion Kajuruhan Malang, yang mulanya 129 meninggal direvisi menjadi 125 karena ada data yang ganda, dengan jumlah korban luka-luka mencapai 332 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun