Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspada, Aksi Pelecehan Seksual Semakin Marak di Kereta Api, Tidak hanya Menyasar Perempuan!

3 September 2022   08:00 Diperbarui: 3 September 2022   08:05 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlihat PT KAI sedang melakukan sosialisasi tentang anti pelecehan seksual pada para penumpang (travel.detik.com)

Belakangan ini tindak pelecehan seksual sedang marak terjadi di transportasi umum, khususnya kereta api. Beberapa kejadian sempat viral di media sosial twitter, dari yang memfoto perempuan, menunjukan alat vital, sampai menggerayangi tubuh korban.

Pelecehan seksual sendiri adalah tindakan seksual merendahkan, mengganggu lewat sentuhan fisik atau nonfisik dengan sasaran organ seksual, seperti dada, pantat, hingga organ vital maupun seksualitas korban.

Beragam aduan dari pelanggan pun mulai diterima PT KAI. Para korban dan masyarakat meminta ketegasan PT KAI untuk bisa mengusut kasus pelecehan seksual yang terjadi di kereta.

Korban Perempuan dan Pria
Para korban sendiri mayoritas adalah perempuan. Mulanya kasus pelecehan seksual ini tampak hanya terjadi pada penumpang KRL, namun tidak lama berselang, mulai bermunculan kasus lain yang terjadi di kereta penumpang jarak jauh.

Para korban mengaku tidak bisa berbuat banyak ketika para pelaku sedang menjalankan aksinya di kereta. Mereka mengaku hanya bisa terdiam dan trauma atas kejadian yang mereka alami.

Sebetulnya ada beberapa kasus pelecehan seksual terhadap perempuan di kereta yang sempat viral belakangan ini, namun yang terbaru yaitu kasus yang terjadi pada penumpang kereta api eksekutif Argo Lawu (Solo-Jakarta pp).

Dalam video yang beredar tampak seorang wanita duduk berjajar dengan seorang pria. Mulanya semua berjalan seperti biasa, namun lama-kelamaan, tangan dari sang pria mulai menyentuh bagian sensitif korban.

Bentuk pelecehan seksual yang sempat viral terjadi pada penumpang kereta api Argo Lawu (suara.com)
Bentuk pelecehan seksual yang sempat viral terjadi pada penumpang kereta api Argo Lawu (suara.com)
Awalnya sang korban mengira hal tersebut adalah tindakan yang tidak disengaja, tangan pria tersebut berulah lagi. Sang perempuan pun memvideokan kejadian tersebut dan mempostingnya di twitter pribadinya.

Sang korban pun segera meminta dipindahkan menuju kursi lain, disisi lain, pelaku yang sudah viral pun langsung diminta klarifikasi dan segera mungkin minta maaf pada sang korban.

Nyatanya pelecehan seksual tidak hanya menyerang wanita, pria pun bisa terkena hal semacam ini.

Baru-baru ini kembali viral pengakuan seorang pria pengguna twitter bahwa ia sempat mengalami tindak pelecehan seksual dari sesama pria, Selasa (30/08/22) lalu.

Hal tidak mengenakan tersebut terjadi ketika ia sedang menaiki KRL jurusan Angke-Cikarang. Tampak seorang pria naik dari Stasiun Tanah Abang, mulanya semua berjalan seperti biasa, namun beberapa kali sang pelaku nampak memegang alat vital sang korban.

Korban pun berpikir hal tersebut adalah suatu ketidaksengajaan. Hal tersebut terulang bebetapa kali, sang korban pun langsung marah pada pelaku. Ia pun langsung memotret wajah sang pelaku yang mengenakan masker.

Padahal KAI sudah mengadakan kampanye anti pelecehan dan kekerasan seksual di kereta, namun masih saja terjadi tindak semacam ini.

Kejadian ini pun kembali ramai di jagat twitter. Para netizen pun merasa ngeri, ternyata tindak pelecehan seksual tidak hanya menyerang perempuan, pria yang notabene punya power lebih kuat pun turut menjadi sasarannya.

Blacklist Tersangka
Masalah antara korban dan pelaku pun terselesaikan, meski begitu, sebagai hukuman untuk memberikan efek jera pada pelaku, PT KAI menjelaskan akan memblacklist pelaku pelecehan dari seluruh layanan KAI melalui data diri pada KTP pelaku.

Dengan begitu pelaku tidak akan pernah dilayani KAI jika menggunakan identitas diri yang telah di blacklist sebelumnya.

Hukuman ini berlaku bagi siapa saja orang yang melakukan pelecehan maupun kekerasan seksual, baik di lingkungan stasiun maupun di dalam kereta api, namun untuk kasus di KRL masih dalam tahap konsultasi dengan Komnas Perempuan terkait metode-metode pencegahannya.

Sebagai bentuk respon agar tindakan seperti ini tidak terjadi kembali. KAI secara serentak mengadakan kampanye cegah pelecehan dan kekerasan seksual terhadap penumpang di sejumlah stasiun besar, antara lain Gambir, Pasar Senen, Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, Lempuyangan, Kediri, dan Surabaya.

"Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan," ujar Joni Martinus selaku VP Public Relation KAI, dikutip dari detikcom, Kamis (30/06/22) lalu.

Terlepas dari itu semua, langkah PT KAI ini patut diberi apresiasi, disisi lain kita patutnya juga harus lebih berhati-hati dan waspada, serta jangan lupa berdoa jika hendak menggunakan transportasi umum, baik itu bus maupun kereta api.

Pemerintah pun harus bersinergi bersama masyarakat tentang bahayanya perilaku menyimpang yang mana dapat menimbulkan adanya tindakan pelecehan maupun kekerasan seksual, dengan harapan supaya masyarakat bisa memahami bahwa tindakan semacam itu adalah suatu yang tercela dan merugikan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun