Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mulai Redup, Fenomena Citayam Fashion Week hanya Bertahan Seumuran Jagung

23 Agustus 2022   14:40 Diperbarui: 23 Agustus 2022   14:58 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Bonge yang menjadi ikon Citayam Fashion Week (sumber: viva.co.id)

Fenomena Citayam Fashion Week nampaknya mulai kehilangan personilnya. Hal tersebut terbukti dengan semakin sepinya kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, yang mana sebelumnya merupakan titik utama berkumpulnya para anak muda.

Seperti yang diketahui sebelumnya, fenomena Citayam Fashion Week sempat menyedot perhatian publik, bahkan para konten kreator dan artis sampai datang untuk melihat secara langsung.

Dari Citayam Fashion Week, munculah para anak muda yang menjadi pentolan atau ikon dari acara ini, sebut saja Bonge, Roy, Kurma, Jeje, dan Wahyu. Mereka lah suksesor dibalik naik daunnya Citayam Fashion Week.

Selama beberapa minggu, Citayam Fashion Week ramai-ramai diperbicangkan oleh semua kalangan, dari masyarakat, konten kreator, artis, pegawai pemerintah, bahkan Presiden Jokowi ikut mengomentari fenomena fashion remaja ini.

Belum lagi masalah klaim Baim Wong pada HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang menimbulkan kegaduhan para netizen Indonesia.

Namun siapa sangka bahwa umur Citayam Fashion Week begitu singkat, meski belum benar-benar hilang, kini kawasan Dukuh Atas sudah tampak sepi, sudah jarang kita lihat para anak muda berlalu-lalang di trotoar jalan.

Citayam Fashion Week Mulai Redup
Mulai sepinya fenomena Citayam Fashion Week tidak lepas dari penertiban kawasan Dukuh Atas dari para anak muda yang melakukan catwalk di zebra cross jalan tersebut.

Penertiban terjadi karena adanya tuntutan dari warga sekitar yang menilai acara Citayam Fashion Week mengganggu kelancaran lalu lintas di Dukuh atas, bukan tanpa alasan, jika para anak muda sudah memadati tempat tersebut, maka otomatis jalan raya di situ ditutup untuk catwalk anak muda, tak ayal menimbulkan kemacetan panjang.

Disisi lain, era digitalisasi dan viralitas di Indonesia sendiri sangat cepat dan fluktuatif, sehingga bisa dikatakan persaingan untuk viral semakin ketat, apalagi sekarang ini banyak konten kreator yang berlomba-lomba untuk membuat suatu yang heboh, sehingga menyedot perhatian publik.

Perlahan-lahan fenomena anak muda ini mulai redup dan ditinggalkan oleh netizen, apalagi saat ini para pentolan Citayam Fashion Week mulai terpecah dan fokus menjalani hidup mereka masing-masing, contohya Bonge dan Kurma yang kini mulai ingin bersekolah, Roy yang ingin fokus membuat konten.

Pada dasarnya, fenomena Citayam Fashion Week terbentuk secara alami dari tren gaya berpakaian anak muda di sekitaran Citayem, Dukuh Atas, dan lain-lain. Bisa dikatakan fenomena ini ramai hanya berlangsung selama satu bulanan, setelah itu perlahan mulai redup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun