Kemarin Rabu, 17 Agustus 2022 seluruh rakyat Indonesia baru saja merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 77. Berbagai daerah mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih, disusul dengan serangkaian perlombaan untuk memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Dibalik kemeriahan acara kemerdekaan, nyatanya Indonesia sedang mengalami masalah yang cukup serius, sebut saja kasus korupsi trilliunan yang melibatkan pejabat pemerintahan, hingga kasus pembunuhan seorang anggota kepolisian yang dilakukan oleh anggota polisi lain.
Melihat hal tersebut, masyarakat Indonesia meminta pihak berwajib supaya bisa mengusut tuntas siapa pelakunya, pihak mana saja yang terlibat, hingga apa motif dibalik itu semua, dengan begitu keadilan dan kejujuaran akan benar-benar ditegakkan.
Hoegeng Iman Santoso
Bicara soal kejujuran, Indonesia dahulu memiliki seorang polisi yang terkenal sangat jujur. Beliau bernama Jendral Polisi (Purn) Drs. Hoegeng Iman Santoso, atau biasa dikenal polisi Hugeng. Lahir di Pekalongan 19 Oktober 1921, dan wafat Jakarta, 14 Juli 2004 pada usia 82 tahun.
Beliau merupakan Kepala Kepolisian Indonesia yang ke 5 selama tiga tahun. Meski terhitung sangat singkat, selama kepemimpinan beliau, Kepolisian Republik Indonesia mengalami banyak perubahan, yang mana kearah lebih baik.
Citra Kepolisian Republik Indonesia tentunya mengalami peningkatan selama kepemimpinan Jendral Hoegeng, sebab segala kejujuran, sikap tegas dan kesederhanaan yang ditunjukan beliau membuat banyak masyarakat yang percaya terhadap kinerja kepolisian, bahkan beliau rela hidup pas-pasan demi menjaga integritas kepolisian.
Berbagai kisah inspiratif pernah ditorehkan oleh Polisi Hoegeng ini, dari membongkar kasus korupsi teman kepolisian sendiri, menolak uang suap dan wanita cantik, hingga usahanya dalam mengusut tuntas kasus yang melibatkan para pejabat tinggi negara.
Nyatanya, dengan keberanian dan ketegasan beliau dalam mengusut kasus-kasus membuat banyak pihak merasa tertekan, khususnya para penjabat yang korupsi dan semacamnya, akibatnya Polisi Hoegeng pun dipensiunkan.
Selama menjabat menjadi polisi, dedikasi dan edukasi beliau sangatlah besar, meski berpangkat Jendral, Hoegeng tidak pernah malu turun kelapangan, bahkan untuk sekedar mengurai kemacetan lalu lintas.
Sikap beliau yang penuh kejujuran dan kesederhanaan membuat ia begitu dikagumi oleh Presiden ke empat Indonesia, Abdurrahman Wahid, atau biasa disapa Gus Dur.
"Ada 3 polisi di dunia yang jujur, yaitu patung polisi, polisi tidur, dan polisi Hoegeng," dikutip dari buku-buku ciptaan Gus Dur.
