Kalimat tersebut sampai saat masih sangat ikonik. Tidak bisa dipungkiri, kalimat tersebut memang sangat menggambarkan kepribadian seorang Hoegeng.
Sosok seperti Hoegeng saat ini sudah sangat sulit ditemukan. Seseorang dengan jabatan tertinggi, jaminan kehidupan mewah, lebih memilih hidup sederhana, dan berbaur dengan rakyat biasa.
Bisa dikatakan beliau merupakan sosok pemimpin yang benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dan semangat kemerdekaan, khususnya sila kedua (kemanusiaan yang adil dan beradab) dan kelima (keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia).
Permohonan menjadi Pahlawan
Keteladanan sikap dan sifat, serta kontribusi yang besar terhadap Kepolisian Republik Indonesia membuat banyak masyarakat yang tidak keberatan jika Jendral (Purn) Hoegeng Iman Santoso diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.
Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, Fonda Tangguh berpendapat bahwa Jendral Hoegeng adalah role model sosok polisi yang bersih dan berintegritas, serta menjadi pedoman dalam bersikap oleh para anggota kepolisian saat ini, !apalagi saat ini kepercayaan publik sedang menurun, seiring kasus yang menjerat Irjen Ferdy Sambo baru-baru ini.
“Dalam momentum peringatan HUT RI Ke-77, Sahabat Polisi Indonesia secara resmi mengusulkan Bapak Jenderal Hoegeng sebagai pahlawan nasional. Bagi kami, Jenderal Hoegeng memiliki tingkat kelayakan yang lebih dari cukup,” ujar Fonda dalam keterangan tertulis, Rabu (17/08/22).
Jendral Hoegeng mengajarkan kita semua, rakyat Indonesia agar menjadi pribadi yang baik, tegas, dan berani menegakan keadilan, meski berada dalam tekanan, terus maju. Semoga kita para generasi muda dapat mencontoh sifat Jendral Hoegeng dan mengaplikasikannya dalam kehidupan, itulah yang dapat kita lakukan sebagai generasi penerus bangsa dalam mengisi kemerdekaan.
