Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Campur Tangan Amerika Serikat Semakin Memperluas Konflik Antar Negara

8 Agustus 2022   21:50 Diperbarui: 8 Agustus 2022   21:59 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi Amerika membuat geram negara-negara di dunia. Amerika ada dimana-mana, mungkin itulah yang bisa dideskripsikan tentang negara yang berjuluk "Negeri Paman Sam" ini. Hampir setiap konflik antar negara, Amerika selalu melibatkan diri didalamnya.

Perang Afganistan, Suriah, Irak, Libya, kemudian berlanjut pada perang Rusia-Ukraina, Amerika diam-diam memasok senjata untuk militer Ukraina guna melawan serangan Rusia, dan sekarang kembali menyulut api diantara konflik China-Taiwan. Amerika baru saja mengirimkan Ketua DPR nya, Nancy Pelosi ke Taiwan guna membahas tentang kebebasan dan kedamaian, serta peluang kerjasama antara Amerika dan Taiwan.

Kunjungan yang dilakukan Nancy Pelosi pun menuai kecaman dari berbagai pihak, khususnya dari para Elit China. Pertemuan yang dimaksudkan untuk meredakan konflik, malah makin memperparah keadaan. Terlebih menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang bahwa Amerika siap membantu Taiwan bila China menyerang mereka.

Kunjungan Nancy Pelosi dinilai seperti menuangkan garam ditengah luka yang masih basah.

Ini benar-benar lelucon," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Rabu (3/8/2022), dikutip dari media pemerintah melansir AFP.

"AS melanggar kedaulatan China dengan kedok apa yang disebut demokrasi, mereka yang menyinggung China akan dihukum," imbuhnya.

Pemutusan Kerjasama dari China
Taiwan pun terkena sanksi dagang dari China, yaitu adanya larangan ekspor impor komoditi tertentu, seperti jeruk dan ikan-ikan laut. Tidak sampai disitu, sempat terjadi ketegangan disekitar wilayah teritori Taiwan, menyusul adanya latihan militer yang dilakukan China selama 4 hari, dan baru saja berakhir pada Minggu (07/08/22) kemarin.

Tidak sampai disitu, Amerika pun ikut terkena imbasnya, Kementerian Luar Negeri China menyatakan dengan tegas bahwa mereka telah memutus kerjasama diberbagai sektor sejak Jumat (05/08/22).

Juru Bicara China, Hua Chunying menambahkan bahwa Beijing telah menangguhkan kerjasama dengan AS terkait imigran ilegal, bantuan resmi terkait isu kriminal, serta melawan kejahatan transnasional.

Merespon hukuman ini, Amerika menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan China ini tidaklah bertanggungjawab, dan akan berdampak pada negara-negara lain. 

Disisi lain, pihak Rusia pun angkat bicara atas insiden yang kembali melibatkan wakil Amerika Serikat, yang dinilai kembali mengacaukan perdamaian dunia untuk kesekian kalinya.

"Washington membawa destabilisasi ke dunia, tidak ada satu pun konflik yang diselesaikan dalam beberapa dekade terakhir, tetapi banyak yang memprovokasi," kata juru bicara Rusia, Maria Zakharova.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun