Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Sosial: Perantara Menumbuhkan atau Mematikan Jiwa Sumpah Pemuda Masa Kini!

4 November 2021   00:20 Diperbarui: 4 November 2021   00:22 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbol perjuangan para pemuda Indonesia (sumber: m.medcom.id)

Kita baru saja memperingati hari Sumpah Pemuda beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal Kamis, 28 Oktober kemarin. Meski hari Sumpah Pemuda telah terlewati, tidak dengan semangat yang terkandung didalamnya.

Di masa ini peran pemuda sangatlah penting, yaitu sebagai tonggak kehidupan bangsa selanjutnya. Terlebih saat ini nilai-nilai persatuan dan kesatuan sudah semakin luntur tergerus perkembangan teknologi.

Banyak para pemuda yang sudah termakan oleh media sosial dari gadget mereka sehingga kadangkala tidak bisa membedakan mana yang benar, mana yang nyata atau hanya fana.

Media sosial benar-benar merenggut rasa persatuan, empati, simpati, kepekaan sosial, serta kehidupan pemuda masa kini.

Banyak kita temui para pemuda saat ini lebih betah mantengin gadget sembari bermain game, serta ngopi di warung daripada melakukan kreasi di media sosial. Meskipun begitu bermain game dan ngopi tidaklah salah, namun tentu ada batasan dan pembagian waktu.

Layaknya pisau bermata dua, media sosial bisa menjadi tombak penumbuh persatuan antar pemuda di seluruh Indonesia, atau pedang yang memotong segala rasa persatuan pemuda itu. Semua tergantung pada diri kita sendiri dalam memanfaatkan media sosial.

Mengenai dampak buruk dari media sosial terkait persatuan dan kesatuan kita bisa ambil contoh maraknya berita hoax yang mengandung isu sara maupun agama yang tentunya sensitif, terlebih di Indonesia yang notabene beranekaragam suku, budaya dan agama.

Tidak jarang karena termakan berita hoax (bohong) dari media sosial menimbulkan tindak kekerasan antar individu atau golongan, contohnya tawuran. Bisa dikatakan 'orang bersumbu pendek'.

Beda cerita kalau kita para pemuda menggunakan media sosial untuk hal-hal positif, seperti yang kita ketahui lewat media sosial segala informasi yang kita bagikan dapat dilihat atau direspon oleh banyak orang.

Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda kita patutnya sebagai generasi muda penerus bangsa dapat berkontribusi demi memajukan Indonesia, tidak harus berperang, masih banyak cara kita mengekspresikan Sumpah Pemuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun