Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Boedi Oetomo: Tonggak Awal Pemikiran Pemuda

27 Juni 2021   13:55 Diperbarui: 27 Juni 2021   14:20 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Tokoh Budi Utomo (www.kompas.com)

Kali ini mimin akan membahas mengenai organisasi pertama yang berdiri pada Masa Pergerakan Nasional. Sebelum itu, kita perlu tahu, apa itu Masa Pergerakan Nasional.

Masa Pergerakan Nasional merupakan masa dimana perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sudah tidak lagi bersifat kedaerahan. Dimana para pemuda dari seluruh pelosok wilayah mulai berkumpul menjadi satu visi satu misi di satu tempat guna menyusun rencana melawan penjajah.

Masa Pergerakan Nasional berlangsung dari tahun 1908-1945. Di masa ini, mulailah muncul organisasi pemuda-pemuda persatuan.

Budi Utomo menjadi organisasi pemuda yang berdiri mengawali Masa Pergerakan Nasional. Organisasi ini didirikan pada 20 Mei 1908 di Jakarta. Dimana hari itu sampai sekarang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.

Organisasi ini diprakarsai oleh Wahidin Sudirohusodo. Selain itu para pemuda dari STOVIA pun ikut andil dalam pembentukan Budi Utomo ini. Anggota awal Budi Utomo terdiri dari R. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Soelaiman, Angka Prodjosoedirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, dan RM. Goembrek. Mereka adalah para pendiri Budi Utomo yang berasal dari Jawa dan Madura.

Mereka mulai menggaungkan tentang Budi Utomo sebagai wadah untuk menyalurkan pemikiran para pemuda Indonesia. Tujuan utama dari Budi Utomo adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada 3-5 Oktober 1908 Budi Utomo melaksanakan Kongres Pemuda I bertempat di Yogyakarta. Dari Kongres Pemuda I ini, pamor Budi Utomo makin meningkat, hanya butuh waktu 5 bulan, anggota Budi Utomo sudah mencapai 1.200 orang. Pada kongres ini, diangkatlah presiden pertama Budi Utomo, yaitu Raden Adipati Tirtokoesumo.

Seluruh pemuda Nusantara semakin teguh dalam bersatu, pemuda dari segala penjuru Nusantara berlomba-lomba ingin menjadi anggota Budi Utomo, tidak ada lagi pembeda ras, suku budaya, dan agama. Di organisasi ini, para pemuda diajari tentang konsep struktur organisasi, diskusi terbuka tentang gagasan kebangsaan dan arti penting pendidikan.

Satu tahun setelah Kongres Pemuda I, dihelatlah Kongres Pemuda II pada 10-11 Oktober 1909 bertempat di Yogyakarta.

Tujuan dari Budi Utomo awal-awal hanya berfokus pada bidang pendidikan, budaya dan sosial. Tanpa disadari, ada seseorang keturunan Indo-Belanda bernama Douwes Dekker sangat berempati pada perjuangan pemuda Indonesia. Namun, untuk mencapai tujuan utama Budi Utomo, maka organisasi ini harus berfokus juga di bidang politik, maka dari itu, Douwes Dekker berusaha menanamkan pemahaman "cinta tanah air" pada pemuda Indonesia.

Tidak lama kemudian, berdirilah Indische Partij sebagai organisasi politik pertama di Indonesia. Pergerakan awal Indische Partij tidak begitu mengkhawatirkan Belanda. Namun, lama kelamaan organisasi ini menjadi acaman bagi Belanda.

Pemikiran Cinta Tanah Air kian melekat dan mendarah daging. Para pemuda pun melakukan wajib militer untuk membentuk pasukan perlawanan penjajah.

Akhirnya, waktu demi waktu, perlawanan pemuda Budi Utomo kian genjar, melihat itu Pemerintah Kolonial tidak tinggal diam dengan membuat kebijakan pembubaran seluruh organisasi yang bersifat politik.

Karena kebijakan dan adu domba Belanda, akhirnya pada tahun 1935 Budi Utomo resmi dibubarkan. Meskipun Budi Utomo telah bubar, para pemuda tetap berjuang melawan penjajah dengan membentuk organisasi baru untuk meneruskan perjuangan kemerdekaan.

Dari Budi Utomo, pemikiran para pemuda kian meluas tentang konsep cinta tanah air sesungguhnya, dimana untuk memperoleh kemerdekaan sesungguhnya memanglah butuh pengorbanan darah maupun nyawa. Kita dilahirkan ditanah ini, maka tidak usah takut mati ditanah ini juga. Karena mereka percaya bahwa tumpah darahnya sekarang akan mensejahterakan bangsa di masa mendatang.

Kita para penerus generasi muda patutnya turut menjaga keutuhan bangsa, meskipun era penjajahan sudah hilang. Namun kita harus tetap berjuang dengan sebuah prestasi untuk mengangkat martabat Indonesia di mata dunia. Karena musuh kita sekarang adalah diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun