Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Love

Pergi untuk Kembali

18 Januari 2021   20:20 Diperbarui: 18 Januari 2021   20:43 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibalik semua ini (www.mindful-muslimah.com)

Kamis, 12 Juli 2019
Sore itu, tepat setelah ujian kelulusan telah usai.
Aku berjalan dilorong sepi menuju kantin. Tampak dari jauh, teman menghampiriku. Ditepuk bahuku olehnya sembari berkata "bro, nanti habis isya kosong kan, ayo kita ngaji bareng, diajak temen sekelas".
"Insyaallah bisa" kataku.
"Ok, nanti tak kabarin" katanya.
Setelah pertemuan singkat itu, aku pergi menuju kantin, sedangkan temanku pulang.

Pukul 19.15, setelah isya.
Aku pergi kerumah temanku untuk menunggu teman lain. Setelah sampai disana, sudah ada beberapa anak sedang menunggu sembari mengobrol.

Setelah beberapa saat, perhatianku teralihkan oleh seorang perempuan berhijab hitam panjang yang sedang membaca al quran. Dia adalah temanku di ekstra sekolah. Seorang yang begitu aku cintai, perempuan yang sangat lembut dengan anak - anak, keras bila disentuh yang bukan mahramnya.  Dalam beberapa saat, aku merasa sedikit canggung bila berhadapan dengannya, begitu pun sebaliknya.

Pukul 20.00
Kita berangkat bersama menggunakan motor menuju masjid tempat pengajian. Perjalanan memakan waktu hampir 1 jam. Sesampai disana, kita memulai ngaji bersama membaca al Quran dan tahlil. Suasana tampak begitu khusyu.

Kulihat dari kejauhan, dia sedang memimpin doa. Sesak kulihatnya.
Setelah mengaji, kita berjalan berkeliling masjid untuk sekedar melihat - lihat. Tanpa kusadari, aku tertinggal jauh oleh teman - temanku. Ternyata dia berjalan dibelakangku sendirian.

Setelah beberapa langkah berjalan, akupun berhenti, dan dia melewatiku begitu saja.

"Tunggu, aku ingin bicara sesuatu padamu"
Dia pun berhenti dan berkata "apa?", namun tidak berbalik kearahku.

Aku berjalan menuju dia. Perasaanku  begitu campur aduk, setelah sampai depannya pun aku merasa canggung. Namun ku coba tenangkan pikiran. Akupun berkata padanya, " sudah lama ya kita bertemenan. Nggak kerasa kita sudah lulus aja"

"Cuma mau bilang itu?" katanya

Diapun pergi berlalu meninggalkanku, belum jauh dia melangkah.
"Tidak, bukan cuma itu, ini tentang perasaan".
Perkataanku menghentikannya, dia berbalik kearahku dengan wajah agak bingung.

Aku mendekat padanya dan berkata "mungkin setelah ini kita nggak akan bertemu dalam waktu lama, aku cuma mau bilang, kalau selama ini aku mencintaimu, sudah cukup lama, namun baru sekarang aku berani berkata soal ini padamu. Aku tidak berharap kita pacaran setelah ini, aku cuma mau bilang tentang perasaanku. Itu saja"

Dia terlihat tidak bereaksi. Beberapa saat dia memejamkan mata dan menghela nafas sambil menundukan pandangan, "terima kasih, aku hargai itu, aku tau kamu laki - laki baik, namun setelah ini aku ingin fokus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Masih banyak yang perlu aku perbaiki. Kamu mau kuliah juga kan?"

"Iya" kataku.

"Kalau memang kamu mencintaiku, kalau kamu sudah siap datanglah kerumahku, temui dengan baik ayah dan ibuku. Minta doa restu padanya. Insyaallah kalau mereka merestui, akupun begitu".

Malam ini adalah hari terakhir kita bertemu, setelah ini, kita jalani hidup masing - masing. Aku pegang janji itu, untuk saling memantaskan dalam jarak dan waktu. Tidak ada yang tau esok, apakah kita memang ditakdirkan atau hanya saling mengikhlaskan. Dalam waktu yang lama kita tidak akan bertemu, namun pada suatu saat, dalam waktu yang tepat, kita akan dipertemukan, atau hanya datang untuk sekedar bertamu.

Jodohmu adalah cerminan dirimu. Jadilah yang terbaik, cintai dia dalam kebaikan dan keikhlasan penuh ketulusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun