Setelah bergabung dengan WTO, China kembali menekankan adanya peraturan keamanan produksi dan mencintai produk dalam negeri.
3. Reformasi PolitikÂ
Perubahan ekonomi di China berubah drastis. China yang awalnya memiliki ideologi tertutup diri dari dunia luar kini terbuka dan menyerap perubahan yang datang dari luar.
Meskipun terdapat politik tunggal yaitu Partai Komunis China (PKC), PKC merangkul kalangan pebisnis dan pengusaha dalam struktural partai untuk memajukan perekonomian.
Hasil penelitian membuktikan bahwa liberalisasi ekonomi mulai banyak didukung oleh proteksi politik China dalam tubuh PKC bagi para pengusaha, PKC sampai saat ini diperkirakan telah memiliki anggota 113.000 dari golongan pengusaha.
China mulai semakin menjauhi ideologi komunisme yang rigid era Mao dan mempelajari demokrasi, hal ini tercermin PKC dalam sidang Kongres Rakyat China tahun 2003 yang mendukung adanya hak legitimasi warga negara.
4. Reformasi Hukum
Proses reformasi hukum yang signifikan dari pengalaman akademisi dan China berhasil membangun sistem hukum. Pemerintah berkomitmen dalam menguatkan hukum melalui "rule by man" dimana negara menjadikan hukum sebagai kekuatan untuk menyediakan keamanan dan kesejahteraan.
Hukum di China juga secara signifikan merepresentasikan akuntabilitas pemerintahan eksternal dalam menilai kinerja birokrat dan memberantas tingkat korupsi.
5. Reformasi KependudukanÂ
China, angka penduduk ini mulai diperhatikan dengan membuat kebijakan berupa One Child Policy untuk membatasi banyak anak dalam satu keluarga. Jamil, Farasmand, dan Tawfique (2015) menjelaskan pada tahun 1970, tingkat kelahiran di China mencapai 33.43 anak untuk setiap seribu orang.