Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengenal Inklusi Keuangan dan Pengukurannya

4 Januari 2023   09:40 Diperbarui: 4 Januari 2023   09:47 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.flip.id

Inklusi keuangan adalah faktor untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. Inklusi keuangan ini berarti individu dan pelaku usaha berkemampuan dalam mengakses transaksi keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi. Dll. Ika, dll (2014) mengemukakan saat ini 1,2 miliar orang di dunia tidak memiliki rekening yang berdampak terhadap kesulitan mengakses layanan keuangan dan produk. Kondisi seperti ini semakin diperparah dengan penduduk dunia yang miskin dan pemerataan pendapatan yang masih timpang.

Inklusi keuangan telah menjadi priotitas pemerintah, data Global Index Database tahun 2017 inklusi keuangan di Indonesia hanya mencapai 48,9%, hal ini berarti 51,1% masyarakat masih belum mampu mengakses sistem keuangan. Inklusi keuangan ini diperlukan dalam rangka meningkatkan akses keuangan dan pertumbuhan keuangan itu sendiri yang bisa dilihat dari pertumbuhan PDB, pendapatan nasional, dan tingkat pemerataan pendapatan.

Inklusi keuangan menurut Bank Dunia dalam Ika, dll (2014) adalah individu yang memiliki akses ke transaksi yang lebih luas seperti dapat menyimpan uang, mengirim dan menerima pembayaran. Akses keuangan ini mampu memfasilitas kehidupan dan membantu keluarga merencanakan termasuk dalam keadaan darurat. 

Pentingnya inklusi keuangan untuk individu adalah memastikan seluruh masyarakat dapat mengakses layanan keuangan dan produk untuk berbagai kegiatan dan keperluan. Selain dilihat dari individu, inklusi keuangan dari sisi kelompok adalah penerima manfaat inklusi keuangan, pembiayaan inklusi keuangan, dan penyebaran inklusi keuangan. Salah satu bentuk inklusi keuangan adalah layanan digital.

Layanan digital tidak dapat bekerja sendiri melainkan saling terintegrasi satu sama lain dan mampu mengubah cara kerja pinjaman dan layanan keuangan lainnya. Dengan layanan digital kemitraan dapat memungkinkan akses orang yang kurang dilayani seperti kredit, tabungan, asuransi, dll. Layanan keuangan digital ditandai dengan inovasi teknologi dan layanan yang terus berkembang. 

Dalam ekosistem layana digital, banyak pengguna baru menggunakan pertama kali karena memiliki literasi keyangan yang rendah dan itu merupakan tanggung jawab bersama dalam mengintegrasikan layanan digital. Keberhasilan layanan digital adalah salah satu contoh keberhasilan inklusi keuangan yang memiliki dimensi dalam mengukur.

Dalam mengukur inklusi keuangan. Terdapat dimensi pengukuran yang dapat digunakan yakni:

  • Penetrasi (accessibility), adalah sistem keuangan harus mempunyai pengguna sebanyak mungkin, hal ini berarti sistem keuangan harus menembus penggunaan secara luas dalam suatu negara. Proporsi orang yang memiliki rekening bank adalah sala satu ukuran dalam dimensi ini. Dalam pengukurannya tidak semua terdapat data yang lengkap, oleh sebab itu hal inilah yang merupakan kendala dalam pengukuran ini. Contohnya adalah berapa persen orang telah menyimpang uang di bank, dll
  • Ketersediaan layanan perbankan (availability), adalah ketersediaan layanan perbankan seperti kantor, cabang, outlet, dll yang dalah hal ini ATM berperan penting dan memungkinkan penyetoran dan penarikan dapat melakukan fungsi lainnya.
  • Penggunaan layanan keuangan (usage), artinya bagaimana underbanked seseroang yang memiliki rekening dan layanan keuangan meskipun berada di posisi terpencil.

Terkait data inklusi keuangan, Global Index Databace menunjukkan jumlah orang dewasa secara global pada 2017 memiliki e-mobile money service sebesar 1,7 miliar, mobile money terus berkembang termasuk di Afrika, wanita di negara berkembang hanya memiliki akun dibandingkan pria, masih banyaknya UMKM yang belum mengakses pinjaman formal dan semakin banyak yang memiliki rekening di penyedia jasa keuangan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa inklusi keuangan di beberapa negara berhasil mendorong peningkatan inklusi keangan dan bermanfaat untuk perekonomian. Namun, terdapat beberapa pandangan bahwa ada risiko yang hadir dalam inklusi keuangan ini yang dapat menyebarkan risiko kepada pelanggan dan meningkatkan jumlah penghasilan tinggi yang mendapatkan mafaat dari lembaga keuangan, lebih lanjut terdapat risiko apakah inklusi keuangan telah tepat sasaran. 

Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan inklusi keuangan diperlukan adanya komitmen, data pendukung, dan kolaborasi yang apik sehingga tujuan inklusi keuangan itu sendiri dapat terealisasi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun