Keuangan syariah merupakan salah satu pilar dalam meningkatkan ekonomi sesuai dengan prinsip syariah yang kini sedang dikembangkan. Salah satu tujuan keuangan syariah adalah mewudujkan produktivitas sesuai dengan prinsip yang salah satu penerapannya di Yordania dan Pakistan. Di Yordania, Kementerian Wakaf dikepalai oleh Menteri dan memutuskan usulan di Kementerian yang Menteri dan disahkan leh Dewan Kabinet, Kementerian ini membelanjakan dan mengembangkan hasil kelola wakaf untuk kepentingan publik.
Syarifuddin (2012) menjelaskan dalam memudahkan pengelolaan wakaf, Direktoran Pembangunan dan Pemeliharaaan Wakaf Islam dibentuk untuk memelihara, memperbaiki, dan membantu tugas Kementerian Wakaf. Hal yang sama, terdapat pengelolaan proyen seperti proyek tepi timur dan tepi barat, membangun kantor, membangun hunian. Membangun toko dan pusat perdagangan, dll. Untuk mewujudkan pengembangan tersebut. Program yang dijalankan adalah dengan meningkatkan dan memanfaatkan harta wakf yang didukung oleh kabinet dan kerajaan serta membentuk lmbaga yang mewadahi inspirasi fakir miskin, kesehatan, pendidikan, dll.
Dalam mengimplementasikan program tersebut, hasil pengelolaan dilakukan untuk:
- Memperbaiki perumahan penduduk yang luas kotanya sebesar 79 dunum yang terdapat tanah pertanian berisi 134 pohon zaitun, anggur, dll dan dibangun rumah penduduk disekitarnya;
- Membangun perumahan pertanian dengan luas 84 dunum;
- Mengembangkan wisata dekat Amman yang terdapat 2300 buah zaitun;
- Membangun tempat suci di Selatan dengan luas area 122 dunum.
- Membangun madrasah dan rumah yatim piatu;
- Mendirikan percetakan mushaf Al-Qur'an;
- Menyalurkan beasiswa belanajar dan menyalurkan bantuan kepada rumah sakit;
- Mendirikan kantor di kota kerajaan dan menerbitkan majalah Islam;
- Mendirikan lembaga strategis seperri lembaga arkeolog dan peninggalan Islam. Lembaga arkeolog berperan mengurus dan menjaga dokumen terkait sejarah dan peninggalan Islam dan menghidupkan manuskrip Islam.
Penerapan keuangan sosial produktif di Yordania dikelola dengan baik dan mengembangkan harta tersebut. Didana juga sangat didukung pengelolaannya oleh kerajaan dan kabinet dalam rangka meraih manfaat positif dari keuangan sosial itu sendiri.
Selain di Yordania, terdapat penerapan keuangan sosial produktif di Pakistan berbentruk Hamdard yang merupakan bisnis farmasi sejak masa kolonial yang dibentuk oleh Hakem Hafiz dan terus berkembang dan diakui terbaik di Delhi serta menjadi perusahaan penyedia obatan herbal terbaik di [akistan dengan fokus untuk komerial dan umat dengan mewakafkan labanya untuk pendidikan.
Pada 1964, Said membentuk Hamdard Foundation yang adalah penggerak aktivitas kemanusiaan dengan pemasukan bersumber dari Hamdard lapobatories Pakistan yang bergerak di bidang filantropi dan bertujuan mengembangkan kesehatan, pendidikan, dan sosial. Berikut pencapaiannya:
- Pada 1980, dibentuk Madinat Al-Hikmah dengan luas 120 ha untuk kota pendidikan;
- Pembentukan sekolah publik dengan jumlah mahasiswa 5000 orang;
- Membentuk Universitas Hamdard yang memiliki lembaga di dalamnya, rumah sakit pendidikan, Perpustakaan besar dengan koleksi 2 juta buku, buku langka, dan manuskrip sejak abad 9;
- Memberikan beasiswa tahunan dengan beberapa jenis beasiswa;
- Aktivitas sosial kemasyarakatan seperti klinik, obat gratis, edukasi kesehatan melalui media, pengobatan mata gratis, dll. Hamdard laboratories memiliki beberapa laboratorium dan bisnis tertentu untuk umat;
Fasilitas kesehatan gratis dan dikhususkan untuk umat dengan rincian sebagai berikut:
- Hamdard Biggan Nagar (pusat pengetahuan, pendidikan, dan budaya);
- Hamdard University Bangladesh dan Mahdard Public School;
- Hamdard Medical Colage dan Hospital;
- Pusat riset, sekolah beasiswa, dan pusat Perpustakaan;
- Pusat konferensi internasional, taman anak, pusat holtikultur, dan kebun botani.
Daftar Pustaka
Syarifuddin, Ferry. 2022. Keuangan Sosial Produktif Islam. Depok: RajaGrafindo.
