Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial

Profil Risiko Likuiditas sebagai Manajemen Risiko Perbankan

8 Desember 2022   10:31 Diperbarui: 8 Desember 2022   10:33 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.mas-software.com/

Dalam dunia perbankan diperlukan adanya manajemen risiko yang baik untuk keberlangsungan bank itu sendiri dan perlindungan konsumen. Salah satu profil risiko ialah risiko likuiditas. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terjadi karena ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo dari pendanaan atau dari aset likuid tanpa mengganggu keberlangsungan kegiatan bank itu sendiri. Zaini (2016) menjelaskan terdapat indikator dalam menilai risiko inheren ini yaitu:

  • Risiko likuiditas pendanaan, yang merupakan ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajiban pendanaan arus kas dan likuid repo tanpa mengganggu keberlangsungan keuangan bank;
  • Likuiditas pasar, yaitu bank tidak mampu memberikan likuditasi aset karena terdapat gangguan pasar.

Parameter yang digunakan dalam hal ini adalah:

  • Komposisi aset, kewajiban, dan transaksi rekening administrative;
  • Konsentrasi kewajiban dan aset;
  • Kerentanan pendanaan;
  • Akses sumber pendanaan.

Likuiditas menunjukkan bagaimana kemampuan bank menyediakan uang untuk memenuhi kewajiban biaya wajar yang digunakan untuk melayani nasabah. Bank yang memiliki lukiditas yang baik akan mampu membayar kreditur yang jatuh tempo, penarikan dana jumlah besar secara mendadak, dan memenuhi penarikan kredit. Sebaliknya, bank dengan likuiditas rendah akan menemukan kesulitan dalam membayarkan kewajiban mendadak. Keperluan dana dapat berubah secara mendesak yang merupakan efek dari kondisi ekonomi itu sendiri.

Pengelolaan dana harus memastikan biaya likuiditas tidak terlalu tinggi atau mengandalkan dana sholesale yang sensitive terhadap perkembangan suku bunga. Bank diwajibkan untuk mengenlakikan risiko ini dengan kebijakan tertentu seperti kebijakan investasi pada sekuritas yang seperti apa, bagaimana, dan kapan, serta penerapan batasan deposit dalam perencanaan likuiditas.

Bank bisa mendapatkan likuiditas dnegan menjual aset, meminjam jangka pendek dan panjang, dan meningkaytkan limit pinjaman dari pihak ketiga, serta meningkatkan permodalan. Biaya juga harus diperhatikan dengan menimbang kerugian jika menjual aset dan membayar bunga yang lebih tinggi.  Dalam menjual aset pun harus melihat apakah likuid atau tidak. Likuid yang dimakud adalah ketika aktiva dijual tanpa menyebabkan harga pasar aktiva turun signifikan.

Dalam memantau likuiditas, terdapat peringatan dini sebagai berikut:

1) Kualitas sumber daya yaitu memperhatikan sebagai berikut:

  • Terjadi konsentrasi sumber dana dengan karakteristik sensitivitas serupa;
  • Ketergantungan dana korporasi yang meningkat;
  • Komposisi sumber dana yang meningkat dan terjadi penigkatan deposit di atas bunga pasar;
  • Ketergantungan sumber dana dan biaya dana yang meningkat;
  • PUAB menurunkan limit pinjaman bank dan dana perantara semakin besar.

2) Penggunaan dana yang meliputi:

  • Tren negetif risiko dengan kualitas aktiva produktif dan kinerja keuangan yang menurun;
  • Dana pinjaman antar bank. Sumber dana perantara mengalami peningkatan termask investasi jangka pendek.

3) Pengelolaan dana meliputi:

  • Risiko melebihi limit yang ditetapkan;
  • Gap negative pendanaan karena menggunakan dana jangka pendek untuk sumber kredit jangka panjang;
  • Tidak terfapat rencana pendanaan darurat secara berkala.

Selanjutnya, terdapat konsentrasi yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Konsentrasi aset, meliputi penyediaan dana pada sektor yang tidak dikuasai oleh bank sehingga rawan menggu likuiditas;
  • Konsentrasi kewajiban, meliputi perubahan bunga pasar yang dapat menyebabkan masalah likuiditas jika terdapat penarikan dana mendadak dan jumlah yang besar.

Untuk mengurangi risiko tersebut, terdapat strategi yaitu:

  • Memiliki aset likuid yang memadai dengan memenuhi likuiditas baik normal atau tidak normal;
  • Sumber dana yang memadai dapat meminimalkan konsenrasi dana yang tidak stabil;
  • Arus kas aktiva dan pasiva dapat ditutup dengan baik, memiliki reputasi baik, dan mendapatkan dukungan dari induk perusahaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun