Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial

Konsep dan Penerapan Produksi Bersih dalam Rangka Ekonomi Hijau di Indonesia

2 Desember 2022   05:41 Diperbarui: 2 Desember 2022   06:05 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi hijau bertujuan agar kegiatan tidak mengorbankan keberlangsungan hidup kedepannya yang ekonominya renda karbon, inklusif, dan efisien. Dalam ekonomi hijau penting untuk divaluasi. 

Dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan, Djajadiningrat (2014) menyebutkan terdapat kendala dalam mengelola lingkungan yaitu belum efektifnya mengelola lingkungan serta legislasi yang kurang mendukung secara utuh. Dalam mengelola produksi bersih, terdapat strategi yang dapat diterapkan yaitu melalui kegiatan:

1) Bantuan teknis

  • Menyusun buku panduan teknologi lingkungan untuk industry tertentu seperti tekstil, tapikoka, dll;
  • Mendorong audit produksi;
  • Melaksanakan proyek percontohan produksi misalkan industry penyamakan kulit, tekstil, dll;
  • Membentuk kelompok konsultasi lingkungan.

2) Pelatihan dan peningkatan kesadaran melalui:

  • Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelatihan, seminar, workshop, masyarakat dan LSM;
  • Menyusun kurikulum dan buku panduan pelatiah produksi bersih.

3) Pengembangan sistem insentif melalui:

  • Mengembangkan sistem ecolabel yang mendorong swasta menerapkan produksi bersih;
  • Mengembangkan konsep retribusi limbang dan dana lingkungan;
  • Memberikan bantuan pengolahan limbah dan teknologi pendukung.

4) Pengembangan siste informasi hasil penelitian melalui:

  • Penyiapan database informasi produksi;
  • Memantau perkembangan dan kemajuan program produksi bersih.

Secara umum, alur dalam produksi bersih meliputi:

  • Eliminasi, yaitu mengurangi limbah secara total;
  • Pencegahan, yaitu mengurangi sumber limbah secara dini;
  • Daur ulang, yaitu strategi meminimalkan dengan memproduksi kembali limbah yang ada;
  • Pembuangan, yaitu membuang limbah secara keseluruhan.

Produksi bersih bertujuan yaitu:

  • Meningkatkan kualitas lingkungan dan mendorong usaha perlindungan lingkungan berdasarkan prinsip berkelanjutan;
  • Meningkatkan kemampuan SDM dalam sistem manajemen lingkungan;
  • Menjadikan program bersih sebagai alternative terbaik untuk menurunkan biaya produksi;
  • Mendorong industry mengaudit produksi bersih;
  • Memberikan pembinaan teknis untuk menimgkatkan efisiensi produksi;
  • Merintis pengembangan kegiatan yang ecolabel.

Dalam produksi bersih memiliki peluang antara lain:

  • Memberikan keuntungan ekonomi karena terdapat strategi mencegah pencemaran secara dini dan mengurangi investasi;
  • Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan;
  • Memelihara pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan ekonomi berkelanjutan;
  • Memperlambat degradasi lingkungan dan memelihara ekosistem.

Sedangkan dalam penerapannya terdapat kendala yaitu:

  • Kendala ekonomi seperti ongkos dan modal;
  • Kendala teknologi khususnya dalam produksi;
  • Kendala SDM, seperti komitmen, komunikasi internal. Struktur organisasi yang kaku, dan pelatihan yang kurang memadai.

Dalam penerapan produksi bersih, terdapat pilihan dalam penerapannya yakni:

  • Good  hous keeping, adalah prosedur yang digunakan perusahaan untuk mengurangi emisi yang mencakup pengembangan program dan SDM, peanganan inventaris bahan, pencegahan kehilangan bahan. Pemisahan limbah, dan jadwal produksi.
  • Perubahan material, dengan mengurangi bahan berbahaya dan beracun dalam produksi.
  • Perubahan teknologi, dengan memodifikasi peralatan untuk mengurangi emisi.
  • Perubahan produk, dengan mensubstitusi prosuk dan mengubah komposisi produk tertentu.
  • Onsite reusem dengan menggunakan bahan limbah kembali ke proses awal untuk proses lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun