Tingkat suku bunga sebagai salah satu indikator likuiditas pasar uang, jika likuiditas bank terbatas maka bank menaikkan suku bunga deposito untu menarik dana dari nasabah.
d) Kapitalisasi pasar
Diartikan sebagai nilai surat berharga olehperusahaan dalam pasar dengan mengalikan jumlah surat berharga dengan harga pada periode tertentu. Kapitalisasi saham adalah hasil perkalian jumlah saham yang akan dicatatkan dengan harga saham perdana untuk menawarkan umum atau harga saham dalam perusahaan tertentu. Indikator yang sering digunakan adalah kapitalisasi pasar dengan melihat rasio kapitalisasi pasar per PDB. Kondisi pasar keuangan belum dapat dikatakan efektif dan efisien karena:
- Masih rendahnya partisipasi peminjam, pemberi dana, dan perantara serta kurangnya alternative instrument keuangan;
- Infrastruktur pasar keuangan terbuka unutk dikembangkan dengan menyederhanakan proses yang kompleks;
- Penyempurnaan kerangka hukum dan kompetensi pelaku pasar yang masih kurang mumpuni.
e) Capital flow
Aliran modal fluktuatif daripada transaksi berjalan mendorong aliran dana berlebihan atau sebaliknya yang dapat berupa penghentian secara mendadak dalam mengalirkan dana. Peningkatan aliran modal khususnya jangka pendek mengakibatkan kenaikan volatilitas pasar dan berpotemsi memperkuat tranmisi gejolak pasar. Semakin banyak aliran modal asing masuk maka posisi domestic menjadi terancam karena rawan penghentian dana secara cepat dan mendadak yang rawan mendepresiasi nilai tukar. Hal ini telah dirasakan pada krisis 1998 yang mendadak investor asing mencabut investasinya secara mendadak dan cepat sehingga capital flow perlu selalu dijaga dan diperhatikan agar tidak terlalu berlebihan.
f) Porsi kepemilikan
Investor dibedakan menjadi dua yakni institusional investor dan individual investor. Institusional dibedakan menjadi 8 jenis kelompok yaitu korporasi, asuransi, dana pensiun, reksadana, perusahaan pembiayaan, yayasan, dll. Institusional mendominasi pasar keuangan dibandingkan dengan individual. Kepemilikan obligasi koporasi didominasi oleh investor local di atas 90%, sementara pasar modal didominasi oleh asing dengan 51,85% yang dapat rawan menyebabkan guncangan sehingga penting untuk selalu diperhatikan.
g) Volatilitas
Volatilitas menggambarkan fluktiasi harga dari instrument keuangan dan indikator pentung dalam perdagangan. Volatilitas ini juga indikator risiko saat menggunakan instrument dengan lainnya. Semakin besar volatilitas maka semakin besar riusiko instrument keuangannya. Faktor yang berpengaruh adalah keuangan, sektor riil, dan kebijakan pemerintah, serta kejadian tidak terduga seperti bencana dan terorisme. Peningkatan timbal balik obligasi pemerintah berbanding terbalik dengan harga obligasi, kenaikan imbal balik obligassi berarti penurunan harga obligasi sebagai persepsi peningkatan risiko sehingga menjual obligasi pemerintah. Sedangkan meningkatkanya suku bunga PUAB menggambarkan likuiditas pasar uang yang ketat sehingga suku bunga PUAB meningkat karena bank hanya sedikit yang mau meminjamkan dananya.
Daftar Pustaka
Agung, Juda., Harun, Cicillia., Elis Deriantino. 2021. Kebijakan Makroprudensial di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo.