Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perkembangan Ekonomi Digital dan BSPI

27 September 2022   14:00 Diperbarui: 27 September 2022   16:16 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: accurate.id

Coronavirus adalah satu penyakit baru yang ada di muka dunia yang berasal dari virus SARS-Covid 19 dan merupakan tantangan dunia termasuk di Indonesia. Covid 19 mengakibatkan pelemahan salah satunya di sektor ekonomi. Berikut data pertumbuhan ekonomi.

                       Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 4 Tahun Terakhir

2019

2020

2021 TW IV

2022 TW II

5,06

2,97

5,02

5,44

                 Sumber: diolah dari bps.go.id

Dari data di atas, dapat kita lihat penurunan pertumbuhan ekonomi pada awal Covid di tahun 2020 menjadi 2,97 yoy dan bangkit kembali menjadi 5,44 yoy pada 2022 TW II. Hal tersebut mengindikasikan adanya perubahan yang positif termasuk dari usaha BI sebagai otoritas moneter.

            Dalam kaitannya dengan sistem pembayaran, langkah yang dilakukan oleh BI sebagai otoritas pembayaran adalah sebagai berikut:

  • Memastikan infrastruktur, sistem operasional pembarayan, dan pengedaran uang rupiah berjalan aman dan lancar;
  • Mendorong transaksi non tunai dan digitalisasi layanan keuangan;
  • Mendorong dan mendukung digitalisasi oleh pemerintah seperti digitalisasi;
  • Memperkuat ekosistem ekonomi keuangan melalui Blueprint sistem pembayaran (BSPI) 2025.

Dalam kaitannya dengan supply demand, Hendarta (2022) mengatakan BI turut menjaga perekonomian dengan:

  • Supply, dengan memberikan dukungan produktivitas usaha termasuk UMKM, perluasan akseptasi, elektronifikasi, UMKM, KKI;
  • Demand, dengan mengatur suku bunga dan memberikan dukungan bansos.

Pada era digitalisasi, seluruh aspek telah berubah termasuk dalam bertransaksi baik e-commerce secara volume bertumbuh 60,1%, digital banking secara volume meningkat 41,2%, QRIS secara volume bertumbuh 14,9 juta, dan UE yang secara volume bertumbuh 11,5%.

Masa pandemic telah memberikan dampak terhadap pembayaran melalui penguatan pembayaran digital dan metode pembayaran online, dan membuka peluang untuk inklusi keuangan dan UMKM. Sebanyak 74% UMKM belum tersentuh pembiayaan karena masih banyak yang belum memahami akses terhadap digitalisasi sehingga hak tersebut adalah peluang terlebih lagi Indonesia dengan bonus demografi. Peluang tersebut menjadikan BI membuat BSPI 2025 sebagai navigasi pembayaran digital di Indonesia.

BSPI memiliki 5 visi dengan kata kunci yaitu:

  • Integrasi ekonomi-keuangan digital nasional;
  • Digitalisasi perbankan;
  • Interlink fintech dengan perbankan seperti API, kerja sama bisnis, dll;
  • Keseimbangan inovasi, proteksi, integritas, dan stabilitas persaingan usaha yang sehat;
  • Kepentingan nasional dalam ekonomi-keuangan digital antar negara.

Dalam kelima visi tersebut, terdapat 3 esensi kebijakan yaitu restrukturisasi industry sispetm pembayaran, infrastruktur sistem pembayaran yang interoperable dan interconnected, dan kebijakan public atas data pembayaran. Adapun 5 inisiatif melalui:

  • Penggunaan standar open API termasuk data, teknik, kontrak, governance, dan keamanan
  • Menciptakan sistem pembayaran yang ritel yang cepat, murah, mudah, aman, dan handal melalui infrastuktur BI-FAST yang mengirimkan uang secara seketika QRIS, dll;
  • Mengembangkan financial market infrastructure seperti BI-RTGS,SSSS, nanti akan mengurangi biaya di pasar retail;
  • Mendorong data dan digitalisasi, contohnya payment ID seperti satu data untuk digunakan bersama-sama;
  • Regulatory reform, termasuk entry exit policy, data policy, dll.

Selain itu, QRIS akan bisa melakukan transfer, Tarik, dan setor serta akan bisa melakukan lintas negara seperti di Singapura, Thailand, Malaysia, kedepannya Arab Saudi. Progres BSPI 2025 dinilai berjalan melalui penguatan komunikasi melalui pendekatan indistri, pendekatan kolaborasi, dan pendekatan reformasi kebijakan seperti penerbitan regulasidan harmonisasi 135 ketentuan untuk menyederhanakan proses perizinan. Dari sisi elektronifikasi, koordinasi yang dilakukan diharapkan akan mempercepat elektronifikasi di seluruh daerah di Indonesia. Dari sisi digitalisasi, bansos akan dikembangkan digitalisasi.

Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan sehingga kita harus terus berlari termasuk dalam sistem pembayaran. BI mendorong transformasi tersebut dengan selalu memberikan edukasi dan semoga seluruh BSPI dapat berjalan dengan lancar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembayaran digital di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun