Mohon tunggu...
Andreyzal HelansusandaPratama
Andreyzal HelansusandaPratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - ---

Mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Usai, Mahasiswa KKN Undip Bantu Warga Cegah Kecemasan di Masa Pandemi

2 Agustus 2021   07:00 Diperbarui: 2 Agustus 2021   07:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Psikoedukasi Kepada Warga Dusun Tahunan, Ria (27) | Dokpri

GROBOGAN (30/07) -- Pandemi Covid-19 telah lama dirasakan oleh warga Indonesia maupun dunia. Di Indonesia, pandemi ini telah berlangsung selama satu tahun lebih semenjak kasus pertama terdeteksi. Dampak yang diakibatkan pandemi juga terbilang luas mencakup berbagai aspek. Selain memengaruhi aspek fisik, pandemi juga memengaruhi psikologis warga.

Warga Dusun Tahunan, Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan juga menjadi warga yang terdampak pandemi ini. Mayoritas warga di dusun tersebut mengandalkan perekonomiannya dari menjalankan usaha, yaitu usaha pande besi. Hampir 200-an kepala keluarga membuka usaha pande besi. 

Diakui oleh salah satu warga, Kusyanto (36), usaha pande besi ini menjadi sumber pendapatan utama. Ia mengaku sebelum pandemi ini ada, penghasilannya terbilang lumayan. "Wah kalau sebelum covid, alhamdulillah sehari bisa dapat (penghasilan) 500 ribu, ya mungkin dapat bersihnya 200 ribuan. Selama pandemi menurun drastis" ujar Kusyanto.

Dari penghasilannya yang menurun tersebut tentu sangat berdampak pada kondisi perekonomian dan psikologisnya. "Kebutuhan masih banyak, pendapatan menurun, kadang juga ada rasa khawatir dan cemas".

Melihat dampak pandemi yang membuat warga menjadi stres dan cemas, mahasiswa Psikologi Undip yang sedang melaksanakan KKN, Andreyzal Helansusanda Pratama, terpacu untuk membantu warga untuk mengatasi kecemasan tersebut. Melalui programnya "Psikoedukasi untuk Mencegah Gangguan Kecemasan pada Warga yang Terdampak Pandemi Covid-19", Andreyzal berhasil untuk melakukan edukasi kepada beberapa warga di Dusun Tahunan.

Program Psikoedukasi dilaksanakan dua hari dengan mengunjungi beberapa rumah warga. Dalam prosesnya, pertama warga didata untuk diketahui identitasnya. Lalu selanjutnya dilakukan wawancara dan diberikan kuesioner kecemasan. Dari 7 (tujuh) rumah yang dikunjungi, terdapat dua warga yang terkategori mempunyai kecemasan berlebih di masa pandemi ini, yaitu Ibu Siti Jumaroh (40) dan Ria (27). Berdasarkan hasil wawancara, kedua warga tersebut merasakan cemas apabila terbesit pikiran tertular Covid-19. 

Selain karna Covid-19, mereka juga memikirkan dampak pandemi yang memengaruhi perekonomian keluarga. "Saya sudah menjual beberapa barang di rumah, Mas. Soalnya selama pandemi ini, suami jarang dapet kerjaan di proyek. Jadi butuh pendapatan tambahan" ujar Ibu Siti ketika diwawancarai mengenai kondisi perekonomiannya selama pandemi. Selain menceritakan kondisi perekonomiannya, Ibu Siti juga menceritakan kondisi psikologisnya, "saya juga kadang sering cemas kalau kepikiran covid ini, takut kalau tertular".

Setelah diketahui kondisi kecemasan, lalu Andreyzal memberikan edukasi mengenai seputar kesehatan mental dan berbagai cara untuk mengatasi kecemasan di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, warga juga diberikan poster yang berisi tips-tips pencegahan kecemasan.

Poster Psikoedukasi (dokpri)
Poster Psikoedukasi (dokpri)

Warga merasa terbantu dengan adanya program ini. "Saya berterima kasih kepada Mas Andre karena sudah mengadakan program ini. Ini saya juga sekalian bisa curhat hehe" Ujar Ibu Siti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun