Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arbi Sanit, Intelektual Pemberontak yang Memandang Cakrawala

25 Maret 2021   23:34 Diperbarui: 26 Maret 2021   01:25 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Arbi Sanit, Intelektual Pemberontak yang Memandang Cakrawala

Oleh: Andre Vincent Wenas

Bagaimana menjadi sadar politik? Lewat pergulatan mencari kebenaran melalui jalan ilmu pengetahuan dalam keseharian hidup kita.

Begitulah kira-kira salah satu simpulan dalam "Pergolakan Melawan Kekuasaan, Gerakan Mahasiswa Antara Aksi Moral dan Politik", buku yang ditulis Arbi Sanit tahun 1999 dulu.

Namun hati-hati, setiap peristiwa euphoria politik bisa saja menggerus ketajaman nalar sehat. Emosi dan fanatisme semulah yang membungkusnya.

Walau kadang perkataannya menyelekit, apa yang ia sampaikan adalah justru demi membongkar bungkus-bungkus kepalsuan itu.

Ia intelektual yang kerap "memberontak" terhadap bungkus-bungkus semu, seperti misalnya saja soal gelar akademik.

Di tengah berlomba-lombanya banyak para politikus dan pekerja birokrat yang mengoleksi gelar-gelar di depan maupun di buntut namanya, ia santai saja melenggang tak peduli dengan semua itu.

Tapi soal kedalaman dan ketajaman analisis sosial-politiknya, tak usah diragukan lagi. Analisanya bisa-bisa menyayat hati banyak pihak.

Tanpa tedeng aling-aling ia menyampaikannya, sambil tersenyum juga kadangkala.

Mengenal pribadi beliau di usia senjanya dalam forum-forum kecil diskusi, mengesankan keteguhan sikapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun