Jadi, Fraksi PSI yang hanya punya 8 anggota, masih memerlukan sekurangnya 7 anggota lagi dari fraksi lainnya.
Yang sudah bereaksi negatif alias menolak -- seperti sudah bisa diduga -- adalah Fraksi PKS.
Melalui Ketua Fraksinya, Mohammad Arifin, PKS menilai bahwa interpelasi yang digulirkan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini hanya sebuah pencitraan.
Malahan PKS minta agar PSI mengapresiasi kinerja Pemprov DKI Jakarta yang katanya sudah memiliki kemajuan dalam penanganan banjir. Hmm...
Fraksi PDIP yang sebelumnya melalui Ketua Fraksi Gembong Warsono tegas menyatakan bahwa selama 3 tahun terakhir Anies tidak berbuat apa-apa, ternyata melempem.
Orang yang sama, yaitu Gembong Warsono, barusan (Kamis, 25 Feb 2021, via Kompas.Com) mengatakan bahwa,
"Dalam konteks ini saya rasa kami fokus evaluasi dengan hal yang bersifat teknis bersama dengan SKPD (satuan kerja perangkat daerah)." Itu saja? Lha kok?
Evaluasi teknis bersama SKPD? Entahlah apa yang dimaksudnya. Sementara beberapa nyawa sudah melayang dan sudah 3 tahun terakhir ini Anies tidak berbuat apa-apa, itu seperti kata beliau sendiri sebelumnya.
Ketua DPC Gerindra Jaktim sebelumnya juga pernah meminta Anies mundur, lantaran memang kinerjanya dalam penanganan pandemi ini berantakan. Bagaimana Gerindra?
Fraksi PAN lewat Ketua Pansus Banjir, Zita Anjani, juga sangat keras mengritisi Anies. Apakah sekarang konsekuen juga untuk menginterpelasi? Atau kemarin itu juga cuma sekedar drama-politik seperti Gembong dari PDIP?
Ataukah sikap mereka itu semua masih dinamis? Katanya politik itu dinamis, bisa berubah pada 'last minute'. So let's see...