Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Insiden Maumere: Lagi-Lagi Salawi, Semua Salah Jokowi!

25 Februari 2021   17:09 Diperbarui: 26 Februari 2021   19:58 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.tajukflores.com

Insiden Maumere: Lagi-lagi Salawi, Semua Salah Jokowi!

Oleh: Andre Vincent Wenas

Owalahh.. lagi-lagi semua salah Jokowi, istilahnya Salawi. Duh!

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Maumere, disambut antusiasme rakyat secara spontan.

Jelas beda dong dengan acara Petamburan yang memang mengundang khalayak di tengah pandemi.

Dan memang semua juga sudah tahu sama tahu kelakuan gerombolan Petamburan itu yang kerap bikin rusuh dan memang terkesan mau "menantang" otoritas.

Mungkin saja lantaran -- waktu itu -- merasa kuat, merasa punya dukungan bohir, dan belum lama berselang kepulangan pemimpin gerombolan itu disambut dengan gegap gempita di bandara.

Lalu merasa angkuh dan jumawa. Merasa berani petantang-petenteng menantang otoritas negara.

Dan ingat, sang pemimpin gerombolan itu pun bukan dituntut dan ditangkap lantaran soal penyambutan dan kerumunan di bandara, tapi soal lain. Pasal-pasalnya bisa dengan mudah kok ditelusuri di internet.

Lalu situasi berbalik 180 derajat ketika seorang artis wanita berani menantang balik dengan "melecehkan" si pemimpin gerombolan itu dengan sebutan tukang obat. Suasana jadi panas, medsos riuh rendah dengan varian narasi yang pro maupun kontra.

Tak lama berselang, panglima tentara ibu kota memerintahkan anak buahnya mencopoti semua baliho si pemimpin gerombolan. "Saya yang perintahkan, kalau perlu bubarkan saja itu kelompok!" kira-kira begitulah pernyataan sang panglima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun