Kalau asumsi kurs 1 pundsterling sekitar Rp 17.625,- maka total uang rakyat yang sudah dihamburkan Gubernur Anies untuk komitmen fee balapan mobil listrik itu jadi sekitar Rp 528,7 miliar lebih!
Dengan catatan tambahan bahwa pembayaran commitment fee untuk penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu bakal naik 10% tiap tahunnya!
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus bilang,
"...bahwa perjanjian Formula E dengan Jakpro pembayaran commitment fee dilaksanakan selama lima tahun. Di mana tahun pertama 2019 sejumlah 20 juta poundsterling dan itu sudah dibayarkan di akhir 2019 melalui APBDP 2019, 2020 kenaikannya tiap tahun berdasarkan perjanjian naik 10 persen dari nilai yang ada di tahun yang berjalan."
Jadi rincian pembayaran commitment-fee-nya begini: untuk Formula-E tahun 2020 sebesar 20 juta poundsterling, lalu untuk 2021 sebesar 22 juta pounds, kemudian 2022 sebesar 24,2 juta pounds. Lanjut untuk tahun 2023 jadi 26,6 juta poundsterling, dan 2024 adalah 29,2 juta poundsterling. Waduuhh!!!
Padahal semenjak awal pembahasan di DPRD, fraksi PSI konsisten menolak penyelenggaraan Formula E, lantaran ada prioritas lain yang jauh lebih mendesak.
Sampai kejadian barusan ini (Juni 2020) wakil ketua Komisi E dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, dalam rapat komisi kemarin, bilang bahwa pihak Pemprov DKI kok mengaku belum diminta untuk menarik uang itu oleh Gubernur Anies Baswedan. Ini khan aneh sekali?
Sampai anggota dewan Anggara Wicitra menilai bahwa Gubernur Anies memang tidak memiliki kemauan politik (political will) untuk menarik kembali uang tersebut! Ada apa ini?
Bukankah saat ini rakyat Jakarta sedang amat sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk menghadapi situasi sulit akibat pandemi?
Kita sepakat dengan pernyataannya yang bilang bahwa, "Ini adalah tentang keberpihakan dan kepantasan. Sejak awal Fraksi PSI konsisten menolak penyelenggaraan Formula E. Apalagi sekarang ada pandemi covid yang membuat jutaan rakyat Jakarta hidup kesusahan dan anggaran pemerintah defisit."
Sampai di sini kita semua terheran-heran. Dan pertanyaan di atas pun terngiang terus, komitmen Gubernur Anies itu sebetulnya untuk Formula-E atau untuk rakyat Jakarta?