Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sudah Ngebacotnya Sesuai Pesanan Partai, Masih Menyabot Kepentingan Rakyat untuk Tes Covid-19, Memalukan!

24 Maret 2020   12:25 Diperbarui: 24 Maret 2020   13:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pribadi, diolah dari liputan6.com

*Sudah Ngebacotnya Sesuai Pesanan Partai, Masih Menyabot Kepentingan Rakyat untuk Tes Massal Covid19. Memalukan!*

Oleh: *Andre Vincent Wenas*

Di tengah duka bangsa, lagi-lagi DPR-RI mempertontonkan kedunguannya dengan pamer program: Prioritas test Covid19 bagi anggota dan keluarganya. Sungguh terlalu!

Sampai-sampai ada dokter yang menyentil, seolah berkata, para petugas medis yang berisiko tinggi terpapar malah masing menunggu sedangkan anggota DPR-RI yang cuma ngebacot malah dapat previlese.

Sampai ada juga yang ngomel, padahal semua juga tahu sama tahu bahwa ngebacotnya pun mereka sesuaikan dengan pesanan partai atau sponsornya. Khan memalukan.

Setelah ramai dikritik di berbagai media barulah beberapa gelintir anggota dewan mulai mencoba mengambil simpati dengan coba-coba usul membatalkan program itu. Sambil berharap pernyataannya diliput wartawan.

Beginilah resiko yang mesti ditelan oleh semua rakyat yang katanya mereka wakili. Bukan hanya diderita oleh para pemilihnya, tapi semua rakyat. Konyol sekali.

Beberapa teman mengatakan, apa boleh buat bukankah rakyat yang memilih mereka tak punya hak moral untuk protes karena suara mereka khan sudah dibayar, sudah dibeli dengan serangan fajar.

Suara rakyat sudah dibayar lunas di depan, jadi anggota dewan mau bersuara apa saja ya terserah mereka dong. Mereka itu artinya egonya, partainya atau sponsornya. Soal rakyat itu belakangan. Nanti kalau ada isu publik yang populer barulah ikut arus sejenak. Sekedar jaga gestur politik.

Dan seorang teman yang juga anggota dewan juga bilang, bahwa serangan fajar itu wajar kok, itulah politik praktis. Kamu-kamu yang sok idealis ya gak akan pernah jadi. Utopislah.

Di satu sisi penderitaan rakyat akibat virus Corona ini sungguh nyata. Di sisi lainnya terbuka pula topeng egoisme dan kepalsuan para politisi yang ngakunya mewakili rakyat.

Bukannya mati-matian mengawal duit rakyat hasil pajak agar dipergunakan sebesarnya demi menyejahterakan rakyat, ini malah bikin program yang menyabot kepentingan rakyat banyak.

Cobalah usul program yang bisa meredakan penderitaan rakyat sekarang ini.

Omelan keras dari kawan tadi perlu diulang, sudah ngebacotnya cuma sesuai egonya sendiri, atau pesanan partai, atau sponsornya, eh masih menyabot kepentingan rakyat pula. Memalukan!

Suara rakyat di bawah memang terdengar keras bahkan cenderung kasar di telinga anggota dewan yang terhormat. Pendidikan sopan santun, adab serta budi pekerti jadi penting. Dimulai dari para anggota dewan itu sendiri!

Prahara Covid19 ini jadi pembelajaran tentang banyak hal.

Pembelajaran tentang hidup bersih dan sehat, artinya jaga kebersihan lingkungan (jangan buang sampah sembarangan), jaga kelestarian lingkungan.

Pembelajaran soal persatuan, kekompakan bangsa lantaran virus menyebar tanpa pilih-pilih suku agama ras atau aliran ideologi atau politik yang dianut. Ini musuh bersama yang harus dihadapi bersama-sama. Ada saatnya berkompetisi dengan cerdas, dan ada saatnya berkolaborasi dengan tulus.

Pembelajaran politik yang mahal juga. Dengan adanya program egois dari DPR-RI seperti ini jadi momentum bagus untuk merenungkan kembali tentang politik baik, politik bersih, dan politik akal sehat.

Sebentar lagi ada Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah. Semoga para pemilih tetap sehat, dan tidak jatuh lagi ke lubang pilihan yang sama.

24/03/2020

*Andre Vincent Wenas*, Sekjen *Kawal Indonesia* - Komunitas Anak Bangsa

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun