Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilema Pak Jokowi Soal Keputusan Tidak Lockdown

23 Maret 2020   22:01 Diperbarui: 24 Maret 2020   06:13 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar shutterstock via KOMPAS.com

Situasi dilematis adalah keseharian para pemimpin. Mesti mengambil keputusan dari berbagai alternatif yang ada, tentu dengan segala konsekuensi atau resiko yang mengikutinya.

Bisa berhasil dan dipuja-puji, bisa pula gagal atau belum berhasil saat itu, lalu jadi bahan olokan atau malah  dicaci-maki. Di-bully.

Tulisan saya berjudul "Tidak Lockdown! Keputusan Berani Seorang Pemimpin" yang dimuat di Kompasiana (https://www.kompasiana.com/andrevincentwenas/5e78a08ed541df2e5013ce23/tidak-lockdown-keputusan-berani-seorang-pemimpin) dan beredar di medsos ternyata mengundang kontroversi juga.

Begini,

soal mau di-lockdown atau tidak, paling tidak khan ada tiga pilihan keputusan.

Pilihan pertama: Tidak Lockdown. Tentu dengan segala konsekuensi dan tindak lanjut yang mesti dikerjakan. Sesuai scenario-planningnya.

Pilihan kedua: Lockdown. Tentunya juga dengan segala konsekuensi dan tindak lanjutnya.

Pilihan ketiga: Tidak memutuskan apa-apa. Diam saja. Walau sebetulnya, tidak memutuskan adalah termasuk suatu pengambil keputusan juga. Keputusannya adalah tidak memutuskan apa-apa. Pembiaran saja, diam saja. Dan tetap ada konsekuensinya.

Dalam praktek manajemen atau praktek kepemimpinan, tidak serta merta selalu bisa dikatakan keputusan yang diambil itu benar atau salah. Pertimbangannya multi dimensi, lintas sektoral dan termasuk pertimbangan spatio-temporal (tempat atau ruang dan waktu, momentum, timing-nya).

Yang penting adalah keputusan mesti diambil dengan segala konsekuensi yang mengikutinya. Itulah leadership. Berani mengambil keputusan dan berani pula memikul resikonya. Berani bertanggung jawab.

Banyak orang punya aspirasi untuk jadi pimpinan, namun tak semua orang bisa jadi pemimpin. Banyak yang mau jadi pemimpin tapi tidak berani memutuskan, lantaran dibalik setiap keputusan senantiasa ada resiko, ada konsekuensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun