Mohon tunggu...
Andre Satria
Andre Satria Mohon Tunggu... Lainnya - Pejuang Bidang Sosial - Penggemar Sepakbola Arsenal FC - Garuda di Dadaku

Orang biasa yang berfokus untuk mengimplementasi bidang sosial.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hasan Salihamidzic, Arsitek Bayern Munchen yang Berambisi Kuasai Eropa 5 Tahun ke Depan

27 Agustus 2020   11:49 Diperbarui: 28 Agustus 2020   08:10 6177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang Direktur Olah Raga Bayern Munchen Mulai Tahun 2017 (Sumber : FCBayern.com)

Saat ini, estimasi valuasi harga pemain mencapai 72 juta euro atau Rp. 1,2 triliun. Dilapangan kemampuannya juga mumpuni. Bertanding sebanyak 48 kali dengan Munchen, Gnarby menyumbang 25 gol dan 12 assists. Di tahun kedua Salihamidzic, Munchen mendatangkan pemain muda Leon Goretzka dengan transfer gratis dan Alphonso Davies yang namanya menjadi buah bibir seluruh Eropa dengan penampilan impresifnya di laga-laga Liga Champions.

Untuk menjaga kombinasi usia pemain tua dan muda agar tidak mengganggu keseimbangan kekuatan bermain dan pengalaman serta keberlanjutan tim, Salihamidzic melakukan kebijakan berupa menjaga pemain-pemain utama dan senior dilepas Munchen tidak secara bersamaan. Di tahun 2017, Xabi Alonso dan Philip Lahm pensiun. Selang 2 tahun kemudian, setelah melihat pemain muda mulai matang giliran Mats Hummels, Franck Ribery, Rafinha, Arjen Robben yang dilepas Munchen.

Pelaksanaan agenda oleh Salihamidzic bukannya tanpa rintangan. Ancelotti yang baru menjalani 10 laga di tahun 2017 harus dipecat oleh Salihamidzic akibat ketidakmampuan Ancelotti membangun hubungan baik dengan para pemain dan rentetan hasil pertandingan yang buruk. 

Sempat meminta Willy Sagnol sebagai pelatih sementara, akhirnya Munchen menunjuk kembali Jupp Heynckes yang pernah membawa Munchen juara Liga Champions pada tahun 2012/2013 agar mendinginkan situasi. Jupp Heynckes yang sebetulnya sudah pensiun menyanggupi permintaan manajemen Munchen dengan catatan hanya menukangi tim hingga akhir musim 2017/2018.

Selepas Jupp Heynckes, Munchen meminang Niko Kovac sebagai pelatih dengan pertimbangan pengalamannya ikut melakukan transformasi di klub Eintracht Frankfurt dengan membawa klub keluar dari jurang degradasi. Musim setelahnya membawa Frankfurt ke final Piala Jerman dan kesempatan untuk kualifikasi Liga Champions. 

Dengan pengalaman mentereng, Kovac sendiri ternayata tidak bisa lebih dari 2 musim. Isu yang sama seperti  jaman Ancelotti terjadi lagi. Di tahun kedua Kovac, setelah kalah 1-5 dari Eintracht Frankfurt dan Munchen hanya bertengger di peringkat 4, Kovac dipecat. Disinilah kehadiran Flick sebagai pelatih pengganti yang diam-diam menjadi berkah tersendiri untuk Munchen.

Pengalaman Flick di tim nasional Jerman membuatnya tahu bagaimana menangani pemain-pemain Munchen yang memang sebagian besar pemain tim nasional Jerman serta memilih taktik lapangan yang sesuai dengan tipe pemain yang ada. 

Agenda Salihamidzic tentang memprioritaskan pemain muda berbakat dan menjaga kombinasi usia pemain tua dan muda, Flick juga pernah mengalami dan tahu bagaimana menerjemahkannya sebab agenda tersebut sebetulnya bukan barang baru. 

Tim nasional Jerman dalam menghadapi Piala Dunia 2014 juga memakai cara yang sama dengan memprioritaskan dan mengkombinasikan pemain-pemain muda yang pernah membawah tim nasional U-21 Jerman berprestasi dengan pemain-pemain senior Jerman yang sarat pengalaman. Jadi, duet Salihamidzic dan Flick ternyata kombinasi manajerial yang selama ini di cari oleh Munchen.

Dari segi pemain, tim yang ada saat ini rata-rata umurnya baru 25,5 tahun. Ditambah ke depannya Munchen akan kedatangan amunisi segar seperti Leroy Sane yang mumpuni. Memang ada pekerjaan rumah terbesar berupa mencari pengganti Lewandowski sang pencetak gol ulung, Jerome Boateng, dan kiper Neuer yang seluruhnya pemain utama sedang memasuki usia senja. 

Namun jika teratasi, penggemar sepak bola siap-siap agar tidak bosan untuk melihat Munchen mengangkat piala Liga Champions setiap tahunnya. Situasi yang mereka miliki sangat mendukung klub asal Jerman ini menguasai Eropa dalam 5 tahun ke depan. Luar biasa memang Hasan Salihamidzic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun