Mohon tunggu...
Andre Satria
Andre Satria Mohon Tunggu... Lainnya - Pejuang Bidang Sosial - Penggemar Sepakbola Arsenal FC - Garuda di Dadaku

Orang biasa yang berfokus untuk mengimplementasi bidang sosial.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Toko Pizza, Usaha Pizza Rumahan yang Tetap Moncer di Tengah Pandemi

26 Agustus 2020   19:29 Diperbarui: 27 Agustus 2020   19:41 4106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gege dan Jonathan, Para Pendiri Usaha Toko Pizza (Sumber: Instagram Toko Pizza)

Tantangan usaha bukannya tidak pernah menghampiri. Di tahun 2017, Toko Pizza pernah membuka cabang di Bintaro bermitra dengan pihak ketiga. 

Sesaat setelah usahanya sudah mulai menampakan hasil, antara pihak ketiga dengan Toko Pizza terdapat perbedaan visi dalam mengelola usaha yang berakibat keduanya memilih untuk mengakhiri usaha. Ini menjadi salah satu pembelajaran penting bagi para pemilik Toko Pizza dalam pengembangan usaha ke depan.

Namun tantangan terbesar justru datang 6 tahun sejak peluncuran usaha dalam bentuk pandemi penyakit menular. Sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020 bahwa adanya pasien pertama Covid-19.

Kemudian, disusul dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Jawa Barat oleh Gubernur Ridwan Kamil pada tanggal 15 April 2020 sebagai upaya menyebaran Covid-19, Toko Pizza harus mengikuti seluruh arahan pemerintah dengan menutup outlet. 

Seluruh karyawan dirumahkan namun tetap mendapatkan insentif bulanan melalui pendapatan yang telah dicadangkan para pemilik untuk menghadapi situasi seperti ini dengan harapan karyawan tetap dapat bekerja kembali di Toko Pizza.

Toko Pizza sendiri kembali beroperasional penuh sejak diberlakukannya PSBB proporsional dengan mengadopsi protokol kesehatan dan mengubah jam operasional dari yang sebelumnya jam 17.00 -- 22.00 WIB menjadi 17.00 -- 20.30 WIB. 

Jika usaha lain mungkin mengalami kesulitan menjaring kembali pelanggan akibat pandemi Covid-19, hal ini tidak berlaku bagi Toko Pizza. Jonathan menuturkan fenomena ini kemungkinan selain dari rasa pizza, diakibatkan juga oleh strategi usaha berupa "buat pelanggan jadi temanmu" yang diterapkan sejak awal usaha berdiri.

Khusus strategi yang satu ini, para pendiri Toko Pizza memang menjadikannya sebagai faktor unik usaha. Sebagai salah satu cara untuk mewujudkannya adalah Gege, Adit atau Jonathan setiap malam selalu berusaha hadir di outlet untuk menyapa ramah pelanggan yang datang untuk makan. 

Tidak jarang dari yang sebelumnya tidak saling kenal, setelah datang ke Toko Pizza, sang pelanggan malah menjadi teman baik. Tegur sapa dan canda di media sosial yang kemudian terjadi antara akun Toko Pizza dan pelanggan tersebut menjadi hal yang lumrah.

Buah strategi "buat pelanggan jadi temanmu" tidak saja berhasil dengan cepat menjaring pelanggan, omset Toko Pizza juga melesat rata-rata hingga 40% setiap bulannya dibandingkan tahun sebelum. 

Padahal Toko Pizza tidak melakukan promosi-promosi diskon selayaknya usaha lakukan untuk cepat menjaring banyak pelanggan ataupun menambah jam operasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun