Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

UNDERDOG - Bagian 1: Boni dan Lyra

7 April 2023   22:47 Diperbarui: 7 April 2023   22:51 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sketsa oleh Miranda Jimenze (www.pinterest.com)

Lewat tengah malam, di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan masih nampak ramai. Setengah jam yang lalu Boni dengan cepat masuk ke parkiran Pondok Indah Residence. Para security guard disana jelas sudah kenal dengan mobil hatchback lawas milik Boni. Boni tidak datang sendiri malam itu. Dan ia juga tidak sedang menjemput seseorang. Sudah jelas sekali typical Boni jauh dari rata-rata orang yang tinggal di apartment mewah tersebut.

Seorang model yang sedang naik daun bernama Lyra, tinggal di lantai 18, di apartment tersebut.  Setengah jam lalu ia baru saja tiba disana bersama laki-laki tegap berkulit sawo matang yang ikut mengantarnya. Di hadapan para penjaga, recepsionist serta staff Pondok Indah Residence Lyra tidak sungkan untuk menggandeng Boni atau bahkan sesekali memperlihatkan kemesraan yang kadang berlebihan. Ia tidak peduli bila popularitasnya terancam karena menjadikan image dirinya yang sering bawa masuk lelaki yang bukan suaminya. Namun kepercayaandiri yang dimiliki Lyra untuk hal tersebut memang ada alasannya. Privacy Lyra terjaga dengan sangat baik Ketika dirinya maupun teman, saudara, relasinya menginjakkan kaki ke gerbang Apartment mewah tersebut.

Di kamar seluas 110 m2 itu Boni dan Lyra memadu kasih seperti pasangan yang sudah lama tidak bertemu. Sebagai seorang dengan high profile yang selalu menjadi pusat perhatian, Lyra selalu ingin mendominasi lawan jenisnya dalam setiap aktifitas seksualnya. Ia tidak ingin memberikan kesempatan bagi Boni ataupun para lelaki yang pernah bersamanya untuk memegang kendali. Namun Boni berbeda. Seorang Illustrator dengan perawakan cool yang low profile itu punya taraf hidup biasa-biasa, namun punya sifat tidak mau kalah bahkan oleh wanita yang dipuja-punya itu. Boni cenderung mengikuti apapun keinginan Lyra di tempat tidur selama ia pun merasa nyaman. Namun satu hal yang pasti adalah Boni tidak ingin membiarkan Lyra merasa mampu memiliki dirinya.

Setelah pertempuran selama empat puluh menit itu, keduanya kini berbaring di tempat tidur. Lyra tampak sangat puas -entah oleh performa dirinya atau lawannya- namun keinginannya untuk benar-benar menaklukkan Boni sangat membara. Di sebelahnya, Boni terkulai, merasa lemas, senang bercampur suatu rasa yang ia sendiri tidak mengerti entah apa. Relaksasi sesaat yang baru saja dirasakannya kini perlahan sirna dan mulai berganti dengan pikiran-pikiran mendalam tentang hubungannya bersama Lyra selama ini. Lyra menyesap Cte-Rtie nya, kemudian sesaat ia memandangi gelasnya. Pantulan Boni yang terlihat sedang melamun membuatnya terdiam sejenak, kemudian menghabiskan sisa wine nya. Dengan masih tanpa busana, dirinya turun dari tempat tidur, menuju lemari pakaiannya. Lyra membuka salah satu drawer kecil dibagian bawah lemari itu dan mengambil sebuah cigarette case berisikan beberapa linting marijuana. Ia terkekeh seperti anak kecil dan Kembali ke tempat tidur. 

"Lumayan. Kemarin dapet dari Om Talim" katamya sembari menyodorkan case itu ke Boni. Talim Ma adalah salah satu Fashion designer muda Indonesia beretnis campuran Tionghoa dan Palembang yang sudah berpengalaman menampilkan banyak rancangannya ke pentas dunia. Boni mengeryit, membayangkan pria tinggi bersuara tenor berperawakan ramah dan Nampak alim tersebut memberikannya secara diam-diam ke Lyra. Boni membayangkan mereka berdua terkekeh berdua di ruang ganti suatu Fashion Show dan mungkin menghisapnya satu atau dua linting Bersama. Lyra memberikan linting yang sudah dihisapnya ke Boni. Boni pun gantian menghisapnya. 

"Salah satu superpower lo adalah tidak merokok, tapi bisa ikutan nyimeng Bon." ucap Lyra. 

"Gue nemenin lo aja Li." Jawab Boni datar sambil menyerahkan kembali linting itu untuk dihisap lagi oleh Lyra. 

"Tuh kan Li lagi. Gue udah bilang, gue enggak familiar dipanggil Li. Entar dikira Lia?" protes Lyra sambil menghisap lagi dalam-dalam marijuananya. Boni hanya nyengir. 

"Biar beda." Jawabnya singkat. 

"Buat apa beda-beda? Kan gue Cuma satu. Semua orang panggil gue Lyra atau kalau dipendekin Ra." jelas Lyra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun