Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

40 Tahun Berlalu, Sejak Dimulainya Era Turbo bagi Ferrari

3 April 2021   00:30 Diperbarui: 3 April 2021   00:51 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhir era 1970-an, di ajang pertempuran Formula 1, Scuderia Ferrari bereksperimen dengan mengembangkan teknologi Turbocharger dan Supercharger. Mereka melakukan banyak tes pada armada terbaru; Ferrari 126 CX (dengan Supercharger) dan 126 CK (dengan Turbocharger). 

Turbocharger melakukan induksi paksa yang digerakkan oleh turbin yang meningkatkan output daya mesin dengan memaksa udara bertekanan tinggi ke dalam ruang bakar. 

Perbedaan utama antara turbocharger dan supercharger konvensional adalah supercharger digerakkan secara mekanis oleh mesin melalui timing belt. Sedangkan turbocharger digerakkan oleh turbin yang digerakkan oleh gas buang mesin.

Ferrari kemudian memperkenalkan 126CX yang dilengkapi dengan Comprex Supercharger di Imola, Italy tahun 1980 menggantikan Ferrari 312 T yang telah memenangkan 27 Grand Prix.

Gilles Villeneuve, pembalap Scuderia Ferrari asal Kanada|essentiallysports.com
Gilles Villeneuve, pembalap Scuderia Ferrari asal Kanada|essentiallysports.com
Sebenarnya Ferrari bukan Team pertama yang mengaplikasikan Turbo di Formula 1. Renault- Gordini sudah lebih dulu menurunkan mesin EF1 V6t mereka. Namun mesin Naturally Aspirated masih mendominasi. Ferrari 126CK  dengan mesin V6 Turbo diluncurkan dan mencoba peruntungannya. 

Dengan duo pembalap Gilles Villeneuve dan Didier Pironi, Ferrari siap untuk kembali merebut mahkota kemenangan mereka yang telah hilang sejak tahun 1979. Bagi Villeneuve, 1981 merupakan tahun ke-5 nya bersama Ferrari, sementara perdana bagi Pironi.

Gilles Villeneuve dan Ferrari 126CK menang di Monaco 1981|motorsport.com
Gilles Villeneuve dan Ferrari 126CK menang di Monaco 1981|motorsport.com
Setelah lima Grand Prix berlangsung dan tidak sekalipun naik podium di musim 1981, Ferrari Bersama Villeneuve menorehkan sejarah di Monaco Grand Prix. 

Kualifikasi berlangsung baik hingga Villeneuve start dari posisi dua, berada satu row dengan Nelson Piquet Bersama team Brabham. Start harus tertunda satu jam karena ada kebakaran di Hotel Loews hingga Unit Pemadam kebakaran harus masuk ke dalam sirkuit.

Saat Start Brabham BT49C milik Piquet melesat dan dengan cepat meninggalkan rombongan pembalap di belakangnya hingga rentang 3,3 km. Namun sayang pembalap Brazil tersebut harus retired  lebih awal karena menabrak dinding pembatas. 

Alan Jones dengan William FW07 nya bergantian memimpin dan mendominasi lomba hingga menghasilkan rentang 30 detik dari Villeneuve yang bertengger di posisi kedua. Hingga 7 lap menjelang finish, Jones terpaksa masuk ke dalam Pit karena ada masalah saluran bahan bakar. Ia Kembali bergabung dengan masih di depan Villeneuve namun dengan rentang jarak yang tidak jauh lagi.

 Villeneuve terus mendekati Jones hingga mencatat Fastest Lap di setiap Lap nya. Villeneuve terus menekan Jones hingga tak jarang Ferrari 126 CK itu masuk tikungan dengan jarak tipis sekali dengan pagar pengaman. Pembalap asal Kanada yang dijuluki "sang Aviator" tersebut menikmati setiap lap nya di sirkuit kota yang legendaris itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun